Tak Mau Rugi Akibat Melambungnya Harga Kedelai, Perajin Tempe di Kota Blitar Kurangi Ukuran Produksi
Tak mau merugi akibat tingginya harga kedelai, perajin tempe di Kota Blitar pilih kurangi ukuran produksi.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Wikipedia
Ilustrasi tempe - Tak Mau Rugi Akibat Melambungnya Harga Kedelai, Perajin Tempe di Kota Blitar Kurangi Ukuran Produksi.
Imam sendiri rata-rata membutuhkan kedelai sekitar 200 kilogram per hari untuk memproduksi tempe.
"Meski harga kedelai mahal, para perajin di Blitar masih tetap produksi, tidak sampai mogok produksi," katanya.
Hal serupa dilakukan Yudistira, perajin tempe asal Sananwetan, Kota Blitar.
Dia juga mengurangi ukuran produksi tempe untuk menyiasati kenaikan harga kedelai.
"Potongan tempe saya buat lebih tipis, tapi harga jualnya tidak saya naikkan," katanya.
Editor: Dwi Prastika