Antara Bencana dan Berkah di Balik Peristiwa Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Lumajang
Antara bencana dan berkah di balik kejadian banjir lahar dingin Gunung Semeru Lumajang. Timbulkan kekhawatiran dan berikan 'panen' penambang.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Banjir lahar dingin Gunung Semeru Lumajang kembali melanda Daerah Aliran Semeru (DAS), Selasa (5/1/2021).
Kali ini banjir lahar dingin melanda Besuk Kobokan, Besuk Lanang, Sungai Bondeli, dan Sungai Sumbersari.
Banjir lahar dingin itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Banjir lahar dingin itu terjadi sebab sebelumnya kawasan lereng Gunung Semeru diguyur hujan lebat.
Pasca Gunung Semeru meletus pada 1 Desember 2020 lalu, banjir lahar dingin sering melanda DAS.
Penyebabnya, masih menumpuknya sedimentasi lava di kawasan lereng, yang mengakibatkan banjir lahar dingin tiap kali terjadi hujan lebat.
Baca juga: Lumajang Akan Dapat 4.000 Vaksin Covid-19, Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas, Berikut Syaratnya
Baca juga: Harga Kedelai Melonjak Tinggi, Pengusaha Tahu Bondowoso Pilih Menaikkan Harga Jual
Dana, penduduk Desa Sumbersari, mengaku jenuh dengan keadaan ini.
Rasa was-was dan ketar-ketir kerap melanda warga sebab dikhawatirkan aliran lahar dingin bisa meluber ke persawahan hingga permukiman.
"Sudah bosan tiap hari banjir lama-lama sawah warga bisa habis," kata Dana, Minggu (3/1/2021).
Selain merusak lahan persawahan warga, imbas banjir lahar dingin juga tidak sedikit.
Beberapa kasus sebelumnya, peristiwa ini juga sempat mengakibatkan insiden mengerikan. Seperti truk pasir yang hanyut, hingga beberapa tenda-tenda penambang pasir di Lumajang juga dilaporkan terseret aliran banjir lahar dingin.
Baca juga: Satgas Lumajang Siapkan 181 Vaksinator pada Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama
Baca juga: Jam Malam Tulungagung Dimulai Pukul 20.00 WIB, Bupati Minta Camat dan Kepala Desa Instruksikan Warga
Bahkan, banjir lahar dingin juga menyebabkan tanggul sepanjang Sungai Sumbersari longsor.
"Ini yang paling ditakutkan warga kalau sampai tanggul jebol, banjir lahar dingin bisa meluber sampai ke rumah-rumah warga," ujarnya.
Namun, banjir lahar dingin yang menerpa ternyata tidak selamanya menyusahkan masyarakat.