Wali Kota Sutiaji Ungkap Penyebab Banjir Lowokwaru Malang, Sampah Hingga Bangunan Tutupi Saluran Air
Wali Kota Sutiaji ungkap penyebab banjir yang melanda Lowokwaru Malang, penumpukan sampah hingga ada bangunan yang tutupi saluran air.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Banjir yang melanda daerah Lowokwaru Kota Malang pada Selasa (5/1/2021) mendapatkan perhatian serius dari Wali Kota Malang, Sutiaji, dan Komisi C DPRD Kota Malang, Rabu (6/1/2021).
Keduanya terjun langsung untuk mencari penyebab banjir yang sempat viral di media sosial itu.
Pengecekan pun dilakukan mulai dari Jalan Soekarno Hatta hingga Jalan Letjen Sutoyo Kota Malang.
Rombongan melihat satu per satu saluran air guna mencari penyebab banjir yang sempat merendam beberapa rumah warga di Lowokwaru.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, penyebab banjir yang terjadi ialah adanya penumpukan sampah dan sedimen di dalam saluran air.
Kemudian juga ditemukan bangunan yang berdiri menutup saluran air yang mengakibatkan adanya penyumbatan.
Baca juga: Meski Akui Banyak Merugi Imbas Mahalnya Harga Kedelai, Produsen Tahu di Malang Tetap Berproduksi
Baca juga: Imbas Pembangunan JLS, Jalan Pantai Malang Selatan Rusak, Sanusi: Perbaikan Tunggu Pengerjaan Usai
"Kita sebenarnya punya site plan drainase yang segera aktif. Tapi ini saya lihat satu per satu. Ternyata ada yang tadi tidak berfungsi. Panjangnya sekitar 50 meter tertutup total oleh sampah dan sedimen," ucapnya.
Selain meminta petugas untuk membersihkan sampah dan sedimen di daerah Jalan Soekarno Hatta. Sutiaji juga meminta merobohkan pondasi dan baliho sebuah warung makan.
Perobohan tersebut dilakukan, karena pondasi yang telah terbangun tersebut menutup saluran air yang berada di bawah pondasi.
"Saya sudah sampaikan di sini tidak ada zona toleransi. Jadi semuanya tidak hanya pengusaha kecil dan besar. Ketika ada yang melanggar ya harus kita tindak. Harus kita bongkar tapi harus sepengetahuan mereka," ucapnya.
Baca juga: Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Datangi Petugas KPK di Balai Kota Among Tani
Baca juga: Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19, Polresta Malang Kota Bagikan Paket Sembako dan Alat Kesehatan
Selain mengatakan permintaan maaf kepada masyarakat atas banjir yang terjadi, orang nomor satu di Kota Malang itu, juga meminta kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Dia meminta adanya kesadaran bersama yang harus dibangun, guna menyelesaikan permasalahan banjir di Kota Malang.
"Saya mohon maaf kepada masyarakat, kesadarannya untuk tidak membuang sampah. Saya tidak mengkambinghitamkan masyarakat, tapi saya pernah tahu dengan mata kepala sendiri ada yang membuang sampah kasur di sungai," ujarnya.
"Artinya tolong bahu membahu di antara kita semua bahwa sesungguhnya hujan itu rahmat. Tapi jangan dijadikan malapetaka," ucapnya.
Baca juga: Mayat Laki-laki Ditemukan di Perairan Bendungan Sutami Malang, Ciri-ciri Pakai Celana Pendek Biru
Baca juga: Banjir Rendam Pemukiman Kota Pasuruan, Terparah di Petamanan: Air Setinggi Dada Orang Dewasa
Sementara itu, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Hadi Santoso mengatakan, hasil pembersihan yang dilakukan oleh petugas menemukan kayu gelondongan yang berada di bawah saluran air.
Kayu gelondongan tersebut juga menjadi penyebab penyumbatan yang mengakibatkan banjir di daerah Lowokwaru Kota Malang.
"Selain sampah dan sedimen, petugas kemarin menemukan kayu yang menyumbat saluran air. Itu yang menghambat aliran air," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Soni itu pun mengakui bahwa pada kemarin sore dia mengkhawatirkan ada banjir yang terjadi di sekitaran Jalan Borobudur sampai persimpangan Blimbing.
Akan tetapi, di dua titik tersebut tidak terjadi banjir. Dan bencana banjir malah terjadi di daerah Lowokwaru Kota Malang.
"Sebenernya kapasitas saluran air memadai. Hanya cuma ada hambatan saja sehingga tidak mengalir. Dan memang hujan yang turun kemarin sore selama 2,5 jam itu cukup lebat," tandasnya.
Editor: Dwi Prastika