Warga Sebut Banjir di Lowokwaru Kota Malang Sudah Terjadi 4 Kali, Tahun Ini Jadi yang Paling Parah
Warga akui banjir di Lowokwaru Kota Malang sudah terjadi 4 kali, namun awal tahun ini jadi yang paling parah.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Banjir yang melanda Lowokwaru Kota Malang pada Selasa (5/1/2021) kemarin, menjadi banjir terparah yang terjadi sejak tahun 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Maulia Ulfa, warga Lowokwaru Kota Malang, saat membersihkan rumahnya seusai dilanda banjir kemarin sore.
"Banjir sudah empat kali terjadi. Tiga kejadian di tahun 2019. Dan yang terakhir Selasa sore kemarin. Dan kemarin ini yang parah," ucapnya, Rabu (6/1/2021).
Ibu tiga anak tersebut mengatakan, banjir yang melanda perkampungannya tersebut setinggi dada orang dewasa.
Banjir mulai terjadi sejak pukul 13.30 WIB. Kemudian baru surut sekitar pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Wali Kota Sutiaji Ungkap Penyebab Banjir Lowokwaru Malang, Sampah Hingga Bangunan Tutupi Saluran Air
Baca juga: Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Datangi Petugas KPK di Balai Kota Among Tani
Pada saat kejadian, dia mengungsi di lantai dua rumah bersama ibu dan anak-anaknya.
Dia tidak sempat membereskan beberapa perabotan rumah sehingga ikut terendam.
"Termasuk sepeda motor dan kulkas saya ini turut terendam. Tahun ini memang yang paling parah," ucapnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Hikmatus Zulaiha, pemilik warung yang berada di Jalan Letjen Sutoyo Kota Malang.
Warung dan rumah yang dia huni tak luput dari banjir.
Baca juga: Meski Akui Banyak Merugi Imbas Mahalnya Harga Kedelai, Produsen Tahu di Malang Tetap Berproduksi
Baca juga: Imbas Pembangunan JLS, Jalan Pantai Malang Selatan Rusak, Sanusi: Perbaikan Tunggu Pengerjaan Usai
Sejumlah perabotan rumah seperti meja makan, kursi hingga kulkas turut terendam.
Bahkan, Hikmatus sempat kebingungan dikarenakan, ketinggian air dirasanya terlalu tinggi.

"Kemarin itu panik. Meski sudah sering kebanjiran memang kemarin itu yang parah. Sampai saya mengungsi ke lantai dua," ucapnya.
Tiap kali hujan deras, Hikmatus sudah mengantisipasinya dengan melihat saluran air yang berada di Jalan Kedawung Kota Malang.
Baca juga: Kiat Bupati Malang Sanusi Kuatkan Imunitas Cegah Covid-19, Disiplin Prokes Hingga Menolak Bersalaman
Baca juga: Cegah Kemacetan, Warga Diimbau Tak Berjualan di Sekitaran Fly Over Kedungkandang Kota Malang
Apabila, air meluap, dia langsung mengungsikan perabotan rumahnya di lantai atas.
"Tiap hujan kami selalu mengecek sungai di Kedawung. Kami sebenarnya sudah berjaga-jaga. Cuma kemarin airnya cukup tinggi. Terutama di dapur rumah saya," tandasnya.
Editor: Dwi Prastika