Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rusak, Baru Setahun Puskesmas Beji Batu Direnovasi Telan Dana Rp 5.9 M, Ini Kata Pejabatnya

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji mengalami kerusakan pada langit-langit bangunan

Penulis: Benni Indo | Editor: Yoni Iskandar
Benni Indo/Surya
Plafon di ruang Kepala TU UPT Puskesmas Beji Kota Batu jebol. 

TRIBUNJATIM.COM, BATUUnit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Beji, Kota Batu mengalami kerusakan pada langit-langit bangunan, khususnya di ruang staf dan kepala tata usaha (TU) pada lantai dua.

UPT Puskesmas Beji baru saja selesai direhab dan diresmikan pada 27 Desember 2019. Anggarannya berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebanyak Rp 5.9 miliar dengan waktu pembangunan selama 127 hari.

Setahun setelah diresmikan, kerusakan terjadi. Plafon di langit-langit jebol yang informasinya mulai terjadi sejak awal Desember 2020. Ukurannya sekitar 1 meter hingga 2 meter.

Di ruangan staf, tetesan air terjadi di plafon yang jebol. Beberapa langit-langit lainnya tampak putihnya memudar, tanda kena air atau rembes.

Air yang membasahi plafon itu terlihat di ruang rapat dan juga ruang kepala puskesmas. Selain air yang membasahi plafon, ada juga retakan tembok di ruang laktasi.

Kepala UPT Puskesmas Beji, dr Muhammad Mufid saat ditemui di lokasi mengatakan tidak tahu menahu terkait kerusakan di tempatnya bekerja. Ia juga mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan kerusakan jebolnya plafon.

Baca juga: BERITA TERPOPULER SELEB: Adegan Syuting Terakhir Chacha Sherly hingga Sosok Adik Angga Ikatan Cinta

Baca juga: Ketua DPD RI, LaNyalla: Penyerahan SK Hutan Sosial dan Adat Harus Ciptakan Lapangan Kerja

Baca juga: Harga Kedelai di Sidoarjo Mulai Turun

Mufid beralasan baru menjabat sebagai Kepala UPT Puskesmas Beji pada Agustus 2020. Ia mengatakan, jabatan itu baru diembannya meski sudah berjalan enam bulan. Mufid beralasan, biasanya jabatan kepala itu lama mulai tiga hingga empat tahun.

“Saya baru masuk ke sini Agustus, jadi tidak banyak tahu. Rusaknya mulai kapan juga lupa, yang tahu Dinas Kesehatan,” ujarnya, Kamis (7/1/2021).

Mufid malah berbicara hal lain saat ditanya perihal kerusakan yang terjadi. Ia berbicara tentang mekanisme publikasi informasi, bukan lagi bicara tentang kondisi tempatnya bekerja melayani masyarakat di bidang kesehatan.

“Kalau saya posisinya di UPT, publikasi itu dikendalikan dinas. Agar infonya lebih lengkap ke dinas saja. Dinas selalu paham. Selama ini berjalan, kalau untuk publikasi media yang mengendalikan Dinas Kesehatan,” paparnya kepada TribunJatim.com.

Mufid kembali menegaskan ia tidak tahu penyebab rusaknya langit-langit pada plafon Puskesmas.

“Rusaknya karena apa juga tidak tahu. Rusaknya sejak kapan juga tidak tahu. Langkah saya preventif saja. Kan, tidak banyak bocornya hanya beberapa lokasi. Namanya bocor ya dihindari,” celetuknya.

Ia mengatakan sudah ada langkah penanganan. Caranya melaporkan ke Dinas Kesehatan. Mufid mengatakan tinggal menunggu waktu saja untuk diperbaiki.

“Itu normatif, jangankan yang itu, kecil-kecil saja lapor. Sudah ada rencana dari dinas, monggo nanti ke sana. Sudah ada langkah menangani itu, namun saya kurang paham karena baru di sini. Sebenarnya menunggu waktu saja,” tegasnya kepada TribunJatim.com.

Pantauan Surya di lokasi, pada lantai satu, dinding ruang laktasi retak. Di lantai dua, sejumlah langit-langit yang terbuat dari plafon jebol. Beberapa di antaranya mulai berubah warna karena rembes.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved