Pohon Beringin yang Sempat Buat Gempar Warga Tuban Karena Terbakar Tanpa Sebab Tumbang Timpa Warung
Pohon beringin tua yang sempat membuat gempar warga Tuban karena terbakar tanpa sebab tumbang menimpa atap warung.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Sebuah pohon beringin tua di area makam yang berada di Dukuh Watulumur, Kelurahan Sidomulyo, Tuban, tumbang.
Pohon yang tumbang di Jalan Ronggolawe itu bukan sembarangan.
Dua tahun lalu, tepatnya pada Rabu (19/9/2018), sekitar pukul 15.00 WIB, pohon tersebut terbakar hebat, tanpa diketahui penyebabnya.
Beberapa mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan api hingga malam hari, bahkan keesokan harinya juga sempat kembali terbakar.
"Ya pohon itu kini telah tumbang, kejadiannya dua hari lalu, kita baru sempat atasi sekarang karena banyak kejadian akhir-akhir ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto kepada wartawan, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Meski Tuban Tak Terapkan PPKM, Satgas Covid-19 Tetap Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesahatan
Baca juga: 48 Faskes Disiapkan untuk Pelaksanaan Vaksin Covid-19 di Bojonegoro, Jubir: 1 Faskes 1 Tim Nakes
Dia menjelaskan, tumbangnya pohon yang sempat membuat gempar masyarakat saat terbakar dua tahun lalu itu dipengaruhi faktor cuaca.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir ini curah hujan tinggi. Sehingga menyebabkan pohon tumbang.
"Ya karena cuaca, hujan lebat beberapa hari terakhir ini menyebabkan pohon itu tumbang," terangnya.
Masih kata Yudi Irwanto, pohon tersebut tumbang menimpa bangunan warung warga setempat bagian atap.
Baca juga: Hasil Swab Positif, Dua Warga Tuban Dievakuasi Tim Mobile Hunter Covid-19 ke Rumah Karantina
Baca juga: Razia Jam Malam PPKM di Gresik, Pengunjung Kafe Kalang Kabut Pulang Hingga Timbulkan Kemacetan
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian pohon beringin yang tumbang itu, hanya saja untuk kerugian mencapai Rp 500 ribu.
"Kita lakukan observasi pada pohon yang menimpa bangunan tersebut, dengan memperhatikan tingkat risiko maupun meminimalisir kerugian bangunan," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika