Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penyebab Jatuh Sriwijaya Air, KNKT: Bisa Kirim Data, Percakapan Terakhir Pilot Terekam, Ini Isinya?

Penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 sedikit demi sedikit mulai terbaca, KNKT juga membongkar isi percakapan terakhir Captain Afwan sebelum terjatuh.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Tribun Jambi
Ilustrasi pesawat dugaan penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 

TRIBUNJATIM.COM - Penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 bisa diprediksi KNKT, sebagai pihak yang berwenang menginvestigasi kronologi di balik tragedi.

Setelah melakukan pencarian di hari keempat, banyak temuan baru yang penting.

Satu di antaranya juga adalah black box atau kotak hitam yang akan menjawab alasan jatuh.

Ada fakta-fakta terbaru dari beberapa penemuan yang telah diinvestigasi oleh KNKT.

Prajurit TNI mengevakuasi serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak saat melakukan pencairan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang.
Prajurit TNI mengevakuasi serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak saat melakukan pencairan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

KNKT ( Komite Nasional Keselamatan Transportasi ) telah mengunggah rilis yang menyatakan investigasi awal mereka terhadap penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ182.

Dari serpihan yang ditemukan hingga fakta di lapangan terkuak bahwa sebenarnya pesawat yang ditumpangi 54 orang itu tidak dalam keadaan mesin yang mati.

Proses mesin bekerja diduga masih berlangsung bahkan saat menyentuh air laut ketika terjatuh.

Mesin diduga mati ketika pesawat nahas tersebut terjun ke dasar laut di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

Ada hasil investigasi KNKT terkait kondisi pesawat saat itu.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan data radar (ADS-B) dari AirNav Indonesia.

Proses pencarian Sriwijaya Air dan puing-puingnya di Kelpulauan Seribu
Proses pencarian Sriwijaya Air dan puing-puingnya di Kelpulauan Seribu (Tribunnews.com)

Berdasarkan data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah Barat Laut.

Pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki.

Selanjutnya, pesawat tercatat mulai turun dan dari data terakhir pesawat berada pada ketinggian 250 kaki.

“Terekamnya data sampai 250 kaki mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu  kirim data."

"Dari data ini kami menduga bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air,” ujar Soerjanto dalam keterangan resminya, Selasa (12/1/2021), seperti dikutip dari Kompas TV.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved