Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
'Terbang Bareng', Ajakan Pramugari ke Teman Sehari sebelum SJ 182 Jatuh, Kini 'Bertemu' di Pemakaman
Rekan Isti, Olive Oyl Virginia Shine mengakui kesedihan sangat dirasa karena sehari sebelum kejadian sempat berbincang dengan almarhumah.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Inilah cerita pertemuan terakhir pramugari dan temannya sebelum musibah pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh.
Pramugari Naim Air yang ikut naik pesawat SJ 182 itu bernama Isti Yudha Prastika (34).
Teman Isti Yudha Prastika bercerita pertemuan terakhirnya dengan mendiang.
Satu ajakan Isti yang tak pernah terwujud diungkapkannya.
Baca juga: 298 Kantong Potongan Tubuh Penumpang Sriwijaya Air Terkumpul, 24 Orang Teridentifikasi
Diketahui pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.

Pramugari NAM Air bernama Isti Yudha Prastika ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Jenazahnya sudah dimakamkan di TPU Pondok Petir Depok, Sabtu (16/1/2021).
Sebagian kolega Isti datang dengan mengenakan seragam tugas, sebagian lagi berpakaian hitam-hitam.
Mereka turut mengiringi peti jenazah ke liang lahat.
Mereka tampak berdoa setelah prosesi penguburan selesai. Sebagian besar meneteskan air mata.
Baca juga: Dugaan Pilot Sriwijaya Air Disorientasi Diungkap Pengamat, Juga Diduga Hendak Pindah Jalur
Tak sedikit pula yang terus memandang kuburan Isti, seakan tak percaya rekan kerjanya turut menjadi korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.
Rekan Isti, Olive Oyl Virginia Shine mengakui kesedihan sangat dirasa karena sehari sebelum kejadian sempat berbincang dengan almarhumah.
"Ketemu Mbak Isti sehari sebelum terbang kita sama-sama rapid antigen. Terus pulangnya bareng Mbak Isti. Di situ ngajak terbang bareng," kata Olive saat ditemui di pemakaman, Sabtu, diikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Namun ajakan Isti itu tak pernah terwujud.
Olive mengaku syok saat tahu pesawat yang ditumpangi Isti hilang kontak dan kemudian dinyatakan jatuh.
"Langsung syok. Bahkan bukan syok lagi tapi jejeritan," katanya.
Olive mengaku akan terus mengenang kerja barenga bersama Isti dan pembicaraan terakhirnya.
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 188 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hingga Minggu (17/1/2021) pukul 09.00 WIB.
“Terdiri dari 162 (kantong jenazah) yang telah kami periksa dan sisanya 26 sedang kami periksa,” ungkap Komandan DVI Polri Kombes Hery Wijatmoko di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, dalam konferensi pers daring, Minggu.
Hery menuturkan, pihaknya mengerahkan empat tim untuk melakukan identifikasi terhadap korban pada hari ini.
Di samping itu, tim DVI juga telah menerima total 351 sampel DNA.
Rinciannya, sebanyak 143 sampel DNA dari data antemortem dan 208 sampel DNA dari jenazah para korban atau postmortem.
Baca juga: Kejanggalan Jatuhnya Sriwijaya Air, Terkuak Pemicu Mendadak: Pilot Tak Sadar, Mesin Itu Pertanda
Hery mengungkapkan, ada sejumlah data antemortem yang sedang dicari oleh tim untuk diperiksa lebih lanjut.
“Salah satunya adalah sampel dari Jawa Tengah karena untuk pemeriksaan DNA itu kalau jenis kelaminnya sama, kami harus melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam untuk menemukan si A, si B-nya,” tutur dia.
Sejauh ini, total sudah 24 korban yang telah teridentifikasi berdasarkan DNA dan sidik jari.
Jumlah ini belum bertambah dibanding data pada Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Sosok Ayah Diego Mamahit Co-Pilot Sriwijaya Air yang Jatuh, Kenang Putranya: Anak Penurut dan Cerdas
Baca juga: Sosok Okky Bisma Pramugara Sriwijaya Air yang Jatuh, Pengakuan Rekan Kerja: Humoris, Selalu Ceria
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ajakan Terbang Bareng yang Tak Pernah Terwujud..." dan "Hari ke-9, Tim DVI Polri Terima 188 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya SJ-182".