Jadi Wakil Bupati Gresik Perempuan Pertama, Bu Min Akan Segera Perbaiki Data Masyarakat Kurang Mampu
Ditetapkan jadi Wakil Bupati Gresik perempuan pertama, Bu Min berjanji akan segera memperbaiki data masyarakat kurang mampu.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Aminatun Habibah telah ditetapkan menjadi wakil bupati terpilih perempuan pertama di Gresik.
Wanita yang kerap disapa Bu Min atau Ning Min ini mengaku, pihaknya akan segera melakukan perbaikan data, terutama warga kurang mampu, setelah dilantik nanti.
Putri dari pendiri salah satu pondok pesantren tertua di Pantura Jawa, Pesantren Qomaruddin, Almarhum Kiai Ahmad Muhammad Al-Hammad, menjadi wakil bupati perempuan pertama sepanjang sejarah di Gresik dan juga masih keturunan Jaka Tingkir .
Menurutnya, semua ini bentuk perjuangan dari para kiai yang mendorong untuk mengabdi kepada masyarakat, dan semua pihak, termasuk masyarakat yang menginginkan perubahan.
"Bersyukur diberi kesempatan untuk mengabdi kepada masyarakat Gresik. Banyak juga kepala daerah perempuan," ujarnya, Sabtu (23/1/2021).
Wanita yang berorganisasi sejak muda ini aktif sebagai Wakil Sekretaris PW Ma'arif NU Jatim dan Bendahara MKKS SMK Maaruf NU dan Pondok Pesantren Jatim.
Baca juga: Jelang PPKM Berakhir, Kapolres Gresik Sebut 80 Persen Warga Disiplin Menggunakan Masker
Baca juga: Pj Bupati Sidoarjo Tebar 1000 Ikan di Kali Sekitar Pendopo, Warga Boleh Memancing, Ini Syaratnya
Selain itu juga memiliki latar belakang di dunia pendidikan seperti Kepala SMK Assaadah Bungah Gresik, kemudian dipercaya sebagai Ketua 1 PC Fatayat NU Gresik, Pengurus PC Muslimat NU Gresik.
Setelah dilantik nanti, Bu Min lebih memilih fokus untuk melakukan perbaikan data.
Dia mengatakan, Gresik harus memilik big data yang valid. Mulai dari data keluarga kurang mampu, pendidikan, dan kesehatan.
Bantuan untuk masyarakat kurang mampu harus benar-benar tepat sasaran.
Big data tersebut akan di-update dalam kurun waktu tertentu, agar sesuai dengan kenyataan di lapangan. Teknis perbaikan data berbeda dibanding sebelumnya.
Yaitu, pemberdayaan warga setempat, mulai dari Karang Taruna, Fatayat NU, atau yang lainnya.
Mereka akan dilibatkan untuk memperbaiki data di lapangan.
Baca juga: Resmi Ditetapkan, Gus Yani - Aminatun Habibah Ajak Kolaborasi Bangun Gresik Baru
Baca juga: Penutupan Dua Jalan Utama di Surabaya untuk Kurangi Kerumunan Akan Terus Dipantau dan Dievaluasi
"Selama ini kan, yang mengawasi atau mendampingi bukan orang asli situ. Makanya masih ada yang terima bantuan tapi orangnya mampu, ada yang benar-benar tidak mampu tapi tidak dapat bantuan. Nah, ini jangan sampai terjadi lagi. Kita siapkan big data agar bantuan tidak salah sasaran," ucapnya.