Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ngaji Gus Baha

Sosok Gus Baha' Ulama Ahli Tafsir, Putra KH Nursalim-Murid KH Maimun Zubair, Ini Pesannya Soal Haji

Sosok dan profil KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha'. Salah satu ulama Nahdlatul Ulama yang berasal dari Rembang, Jateng.

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Ficca Ayu Saraswaty
Istimewa
Gus Baha saat menikmati durian ketika perjalanan ke Jember. Gus Baha' merupakan salah satu murid dari ulama kharismatik, K.H. Maimun Zubair. 

Gus Baha' memberikan contoh. “Misal kamu belum mampu berhaji, maka berilah uang orang yang berangkat haji.  Perbuatan kecil ini, mengandung hikmah supaya rezeki kita ikut terbawa ke tanah suci. Agar sebagian rezekimu ikut mengantar dia ke Makkah. Jadi kamu pede," jelasnya.

Gus Baha' mendasarkan pendapat ini atas dasar kaidah fikih, jika kita tidak mampu ideal, maka jangan tinggalkan semuanya.

Baca juga: Forum Ulama, Habaib, dan Tokoh Madura Minta DPRD Sampang Fasilitasi Surat Keberatan ke Gus Yaqut

Baca juga: Alumni Ponpes di Malang Mantap Dukung Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama Menangkan Pilkada Malang 2020

Gus Baha' ketika ditemui disebuah acara  di Haul KH Achmad Shiddiq Jember.
Gus Baha' ketika ditemui disebuah acara di Haul KH Achmad Shiddiq Jember. (TribunJatim.com/Yoni Iskandar)

Menurut Gus Baha', logika ini memang kadang tidak bisa diterima logika orang-orang modern.

"Dalam logika orang modern, orang yang mampu berhaji seharusnya menyantuni orang di sekitarnya yang belum mampu berhaji.

“Orang yang mampu berhaji kok malah disantuni oleh orang yang tidak mampu berhaji..? Tapi dalam logika hikmah agama, tidak demikian. Justru bagi orang yang belum mampu naik haji, ikut memberi uang kepada orang berhaji menunjukkan rasa cinta kita kepada tanah suci," jelasnya.

Bahkan dengan memberi uang kepafa orang yang pergi haji, imbuh Gus Baha' sebagai upaya mendekatkan diri kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW, yang makamnya ada di tanah suci.

"Yang penting, niatnya ditujukan untuk menghormati orang berhaji, dan mencintai ibadah haji," katanya.

Gus Baha' ternyata sering melakukannya sendiri, yakni memberi uang kepada teman-temannya yang mondok di Makkah.

Beliau menceritaan, bapak beliau sempat menyuruh untuk mondok ke Makkah. Namun beliau memilih untuk tetap menuntut ilmu di Indonesia.

Meski demikian, beliau tetap memberi uang saku kepada teman-teman beliau yang berangkat ke Makkah.

“Tapi saya kasih mereka uang Real. Saya akali. Karena kalau saya kasih Rupiah, khawatir dibelanjakan di Indonesia!," kata Gus baha' disambut tawa jama'ah. (Disarikan dari pengajian Gus Baha' dan berbagai sumber)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved