Gara-gara Hipertensi, Ketua Pengadilan dan Ketua DPRD Tulungagung Gagal Divaksin Covid-19
20 orang pejabat Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat Tulungagung menjalani vaksinasi di Pendopo Kabupaten, Kamis (28/1/2021).
Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
Reporter: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 20 orang pejabat Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat Tulungagung menjalani vaksinasi di Pendopo Kabupaten, Kamis (28/1/2021).
Penyuntikan vaksin kepada 20 orang ini adalah kegiatan simbolis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 serentak di Tulungagung.
Namun tujuh pejabat gagal divaksin, karena gagal saat skrining.
Baca juga: Satpol PP Hentikan Praktik Tatap Muka di Dua Sekolah di Tulungagung, Bermula dari Aduan Masyarakat
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Tulungagung Direncanakan Tuntas Maret 2022
Baca juga: 4.400 Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Tulungagung, Vaksinasi Dimulai Besok Kamis 28 Januari
Satu di antaranya positif Covid-19, berdasar hasil swab PCR sehari sebelumnya.
Sedangkan lima lainnya karena tekanan darah tinggi, dan satu orang sakit flu.
“Tekanan daerah yang diperbolehkan maksimal 140/90. Lebih dari itu ditunda dulu,” terang Kepala Dinkes Tulungagung dr Kasil Rokhmad.
Lanjut Kasil, sebenarnya untuk yang tekanan darah tinggi bisa istirahat sebentar dan rileks.
Jika diperiksa ulang tekanan darahnya bisa turun, maka vaksinasi bisa dilsanakan.
Namun jika tidak ada perumahan, maka penyuntikan vaksin wajib ditunda.
“Beliau-beliau nanti bisa vaksin lagi sewaktu-waktu jika kondisinya siap. Bisa lewat 40 Faskes yang sudah disiapkan,” sambung Kasil.
Lima orang yang mengalami tekanan darah tinggi adalah perwakilan gereja, perwakilan media massa, kepala BPBD, Ketua Pengadilan dan Ketua DPRD.
Sedangkan satu orang yang minta ditunda karena flu adalah Direktur RSUD dr Iskak, dr Supriyanto.
Lebih jauh Kasil mengungkapkan, kondisi ini bisa menjadi gambaran vaksinasi masyarakat kelak.
“Dari 20 orang, ada tujuh yang tertunda karena kondisinya. Bayangkan, dari ratusan ribu warga berapa yang akan tertunda,” ungkap Kasil.
Saat ini jumlah penduduk Kabupaten Tulungagung sekitar 1.089.775 jiwa.
Untuk membentuk herd imunity (kekebalan kelompok), diperlukan 700.000-800.000 ribu warga yang divaksinasi.
Sementara ada warga yang tidak mungkin menerima vaksin, seperti yang punya penyakit berat dan ibu hamil.
“Harapannya 70 persen warga yang sudah divaksin ini yang akan melindungi kelompok berisiko,” papar Kasil.
Proses vaksinasi tahap satu untuk SDM kesehatan ditargetkan selesai satu minggu.
Salah satu yang cukup berat adalah pelaksanaan vaksinasi di RSUD dr Iskak.
Di rumah sakit milik Pemkab Tulungagung mempunyai 1.486 karyawan, terbanyak di antara Faskes yang melakukan vaksinasi.
“Butuh tujuh hari untuk memvaksin semua karyawan (RSUD dr Iskak). Kalau Puskesmas kan sedikit,” pungkas Kasil.
Total ada ada 5.371 SDM Kesehatan yang akan menerima vaksin tahap satu.
Sebanyak 40 Faskes telah disiapkan untuk penyuntikan vaksin, yaitu 32 Puskesmas, RSUD dr Iskak dan tujuh rumah sakit swasta.