Air Lumpur Kuning Meluap dari Sungai dan Memutus Jalur di Desa Pojok Campurdarat Tulungagung
Air lumpur berwarna kuning meluap dari sungai dan memutus jalur Desa Pojok Campurdarat Tulungagung. Air juga bawa material besar.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Material yang tersangkut di jembatan pun bisa disingkirkan.
“Asal Sungai Wates (muara sungai pojok) airnya rendah, air di sini cepat surutnya. Satu jam sudah surut,” sambung Eko.
Tingginya debit air yang mengalir ke sungai pojok berasal dari pegunungan Dusun Secang, Desa Pojok, dan Bangak Desa Pelem.
Kondisi ini diduga karena kondisi gunung yang gundul, hingga tidak bisa menahan air hujan.
• Masih Ada Pedagang Protes, Disperindag Tulungagung Tunda Pembagian Kunci Pasar Ngunut Baru
• Dioperasikan Hari Ini, Shelter Penanganan Covid-19 Ponorogo di Gedung IKM Tambakbayan Langsung Penuh
Terbukti air yang mengalir berwarna kuning, karena membawa material tanah liat.
“Kenyataannya memang seperti itu. Setiap hujan ancar dari Secang dan Bangak membeludak di sungai ini,” ucap warga lainnya bernama Agus.
Kondisi diperparah karena adanya penambangan ilegal di Dusun Pojok.

Penambangan ini telah ditindak polisi dan aktivitasnya dihentikan.
Namun dampaknya masih dirasakan setiap kali hujan turun.
Luapan air juga menjebol tanggul sungai tidak jauh dari jembatan macan.
• Fasilitas RS Lapangan Joglo Dungus Madiun untuk Pasien Covid-19, Ada 150 Bed Hingga Lingkungan Asri
• Amankan Vaksin Covid-19 Sinovac Dosis Kedua, Dinas Kesehatan Ponorogo Batasi Nakes Ikut Vaksinasi
Beruntung air dari sungai masuk ke saluran sekunder irigasi, sehingga tidak langsung ke sawah warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung, Suroto memastikan situasi di jembatan macan Desa Pojok sudah teratasi.
“Semua sudah aman, tidak ada masalah. Sudah bisa dilalui kembali,” ucapnya.