Pj Bupati Sidoarjo Evaluasi Anggaran Disporapar
Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono mengevaluasi anggaran untuk promosi dan fasilitasi pengembangan kompetensi SDM ekonomi kreatif di Dinas Pemuda
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
Reporter : M Taufik | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono mengevaluasi anggaran untuk promosi dan fasilitasi pengembangan kompetensi SDM ekonomi kreatif di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).
Menurut Cak Hud, panggilan Hudiyono, program itu dinilai masih belum fokus.
“Padahal kontribusi pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata masih minim,” kata Cak Hud di sela sidak ke Disporapar, Rabu (3/2/2021).
Dia ingin ada multiplier effect di sektor pariwisata. Karena itu, polanya harus diubah. Nilai anggaran sekitar Rp 3,9 miliar dari dua program bidang pariwisata tersebut menurutnya perlu konsep yang jelas agar bisa mendatangkan wisatawan.
"Pengelolaan anggaran ini tujuannya agar orang luar Sidoarjo datang ke sini. Kemudian Disporapar memfasilitasi dengan memberikan layanan bus untuk keliling Sidoarjo. Jangan sampai anggaran itu habis untuk kunjungan ke luar Sidoarjo,” ujarnya kepada TribunJatim.com.
• Hukum Rokok Menurut Gus Baha, Untuk Sampeyan Halal Mbah
• Terlibat Cinlok, Lesty Akui Tak Pacaran dengan Billar, Singgung Soal Nikah: Dia Punya Niat Serius
• Lionel Messi Bakal Laporkan 5 Orang Yang Dicurigai Bocorkan Nilai Kontranya di Barcelona
Pihaknya juga meminta agar program kerja lintas dinas bisa terukur dan outputnya bisa dirasakan masyarakat. Bisa menggali potensi pengembangan wisata desa di setiap kecamatan selanjutnya program diarahkan ke sana.
Hudiyono juga berharap agar tiga dinas melakukan sinkronisasi program atau Nyekrup untuk mengembangkan potensi wisata Sidoarjo . Tujuannya untuk menaikkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata yang selama ini masih sangat kecil.
Tiga dinas tersebut yakni Disporapar, Dinas Perpustakaan, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).
“Program tiga dinas tersebut harus bisa Nyekrup dalam menentukan sasaran di lapangan. Tidak boleh programnya jalan sendiri-sendiri,” lanjutnya kepada TribunJatim.com.
Dicontohkan terkait keberadaan dua kampung literasi di Sidoarjo yang selama ini sudah berperan dalam mendukung program pemerintah. Tinggal bagaimana tiga dinas ini Nyekrup dengan memfasilitasi dua kampung ini.
“Jangan sampai dari masyarakat sudah aktif, malah pemerintahnya kurang memperhatikan,” pesannya.