Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Korban Jiwa Banjir di Ngantang Ditemukan, Lanjut Pencarian Istri Korban di Bendungan Selorejo

BPBD Kabupaten Malang mengatakan satu korban jiwa dalam banjir di Ngantang ditemukan. Kamid warga Kecamatan Ngantang ditemukan di Bendungan Selorejo.

Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
ISTIMEWA/DISKOMINFO BATU
Proses pembersihan material longsor dari jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Kediri ke Kabupaten Malang dan Kota Batu. 

Reporter: Benni Indo | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setiono mengatakan, satu orang korban jiwa dalam bencana alam banjir di Ngantang telah ditemukan di Bendungan Selorejo, Rabu (3/2/2021).

Korban diketahui merupakan warga Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Dijelaskan Bagyo, yang menemukan adalah petugas dari Basarnas.

Pemkot Kediri dan BPS Berkomitmen Wujudkan Satu Data Indonesia

Digebuk Brighton, Liverpool Ulangi Sejarah Kelam 37 Tahun Silam, Berikut 3 Catatan Buruk The Reds

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, jasad yang ditemukan bernama Kamid.

Untuk diketahui, Kamid dan istrinya bernama Sumiah, dilaporkan hilang saat hujan lebat yang mengakibatkan banjir besar. 

"Petugas Basarnas menemukan satu orang warga Ngantang yang menjadi korban jiwa bencana alam banjir. Peristiwa sudah dua hari yang lalu, saat banjir. Sudah ditemukan Rabu kemarin di Bendungan Selorejo," ungkap Bagyo, Kamis (4/2/2021). 

Pasangan suami istri asal RT 6/RW 1 Dusun Nglaju, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang itu dilaporkan hilang diduga terseret arus Kali Konto yang meluap akibat hujan deras. Hingga saat ini, petugas Basarnas masih melakukan pencarian terhadap Sumiah di Bendungan Selorejo. 

Kronologi Jembatan Semi Permanen di Desa Siman Roboh, Terseret Arus Sungai Bersama Rumpun Bambu

UPDATE Sopir Bego Hilang di Kali Konto, Hari Ini 50 Lebih Personil Gabungan Terjun dalam Pencarian

Kasat Sabhara Polres Batu, AKP Achmad Zainuddin mengatakan, informasinya waktu itu pasutri tersebut pulang bertani.

Seketika hujan deras turun dan mereka berteduh di gubuk bambu yang terletak di Dusun Sukoanyar, Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang

"Nahas tiba-tiba air meluap dan menyeret keduanya serta gubuk dan kendaraan miliknya," jelas Zainuddin, Kamis (4/2/2021).

BPBD Malang menjelaskan, kondisi tebing di kawasan Ngantang hingga Pujon masih rawan longsor karena musim hujan. Pengendara diimbau berhati-hati ketika melintas atau saat hujan lebat. 

Pengendara harus secepatnya menghindari kawasan rawan longsor, apalagi malam hari. Bagyo juga menyarankan agar pengendara menyediakan bahan makanan di iendaraan.

"Kalau ada apa-apa bisa survival atau untuk bertahan hidup," ungkapnya.

BPBD Kabupaten Malang menghadapi kendala cuaca dalam upaya pembersihan material longsor di jalanan. BPBD Kabupaten Malang mencatat, longsor yang terjadi akibat lahan resapan di kawasan atas sudah beralih fungsi.

"Saya kurang tahu, apakah lahan itu milik Perhutani atau masyarakat," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved