3 Minggu Lebih Air PDAM Gresik Mampet, Pelanggan di Kecamatan Manyar: Inilah Penindasan Gaya Baru
Warga Perumahan di Kecamatan Manyar mengeluh tiga minggu air PDAM mampet. Terpaksa beli air bersih: inilah penindasan gaya baru terhadap masyarakat.
Penulis: Sugiyono | Editor: Hefty Suud
Reporter: Sugiyono | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Warga Perumahan Pondok Permata Suci (PPS) ke 2, Kecamatan Manyar mengeluhkan kebutuhan air bersih di musim hujan.
Pasalnya, saluran air PDAM Giri Tirta, Kabupaten Gresik, tidak mengalir selama hampir tiga pekan, Kamis (4/2/2021).
Walhasil warga terpaksa membeli air bersih.
Hal itu salah satunya dialami Aprilia, warga Perumahan PPS ke 2.
• dr Tirta Kritik Jam Malam Selama PPKM Tidak Efektif: Virus Corona Keluarnya Bukan Malam Hari
• Istri Kiwil Cuma Tersisa 1, Sosok Wanita Paling Tahan, Awal Bohong Tak Menikah, Meggy: Ngelawak
Ia mengatakan, mampetnya air dimulai sejak ada imbauan dari PDAM, bahwa sejak 22 Januari 2021 ada perbaikan pipa di Manyar. Pengerjaan selesai atau air mengalir lagi diperkirakan 2X24 Jam. Berarti dua hari.
Namun sampai Kamis (4/2/2021), air belum keluar sama sekali.
"Hampir sebulan air PDAM tidak keluar. Pastinya tiga minggu lebih air tidak keluar dari proses perbaikan pipa. Janjinya 2x24 jam sudah mengalir sesuai pemberitahuan ada perbaikan pipa," kata Aprilia.
Lebih lanjut Aprilia mengatakan, untuk kebutuhan air sehari - hari, yaitu mencuci, memasak, dan mandi terpaksa membeli air tangki.
• VIRAL TERPOPULER: Tawa Puas Michaela Mesra Lagi bareng JAK - Pilu Siswi SMA Dipaksa Layani Ayah Tiri
• Alasan Ibu Kandung Rela Anak Gadis Layani Ayah & Direkam: Nurut, Awal Dipaksa Lihat Hubungan Badan
"Ini sudah ke lima kalinya saya beli air tangki. Harga air tangki perkubiknya Rp 40.000. Perkubiknya bisa digunakan selama tiga hari. Sampai saat ini hampir Rp 300.000 untuk beli air. Saya berharap, fasilitas air PDAM di Gresik segera mengalir," imbuhnya.
Hal yang sama juga dikatakan Agung, warga Perumahan PPS ke 2, mengatakan, air PDAM sudah tidak mengalir sejak tanggal 22 Januari 2020 samapai saat ini Pebruari air belum keluar.
"Setiap bualan bayar air PDAM, nyatanya air juga sering mati. Maka dari itu, saya harus beli air bersih perkubik Rp 40.000, untuk satu pekan," kata Agung.
Lebih lanjut Agung mencontohkan, sebagai pelanggan PDAM air, tapi airnya tidak ada dan setiap bulan disuruh beli.
"Saya berharap ada kebijakan dari pihak PDAM Gresik untuk memikirkan nasib masyarakat. Sebab, air kebutuhan sehari-hari," imbuhnya.