PPKM Mikro Sidoarjo Diterapkan di 3 Desa Ini, Akses Lingkungan Dibuat Satu Pintu
PPKM Mikro di Sidoarjo diterapkan di 3 Desa ini. Pemkab siap suplai sembako, akses menuju lingkungan dibuat satu pintu.
Penulis: M Taufik | Editor: Hefty Suud
“Ini akan menjadi edukasi yang baik bagi lingkungan dan disiplin masyarakat. Karena yang sudah dilakukan selama ini disiplin perorangan, disiplin perusahaan dan disiplin RT. Ini yang akan menjadi treatment positif mengingat banyak masyarakat penderita Covid-19," katanya.
Dalam pertemuan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan bahwa saat ini di beberapa desa di Sidoarjo sangat sedikit yang terpapar virus Corona.
"Ada yang hanya 10 orang satu desa. Kemudian di breakdown lagi satu rumah ada dua sampai tiga orang. Jadi jumlahnya sangat sedikit. Kami optimistis sudah kuning dan oranye,” sebutnya.
Dalam penerapan PPKM Mikro, Dinas Kesehatan akan menyiapkan seribu rapid antigen untuk melakukan tracing kepada masyarakat selama PPKM mikro.
Dan selama program itu berlangsung, petugas akan tetap melakukan tracing, testing dan treatment.
Dari Polresta Sidoarjo yang diwakili AKBP Dodot menyebut, data di Polresta Sidoarjo saat ini ada tiga teratas terbesar berdasarkan pengelompokkan data penyebaran Covid-19.
Di wilayah Kecamatan Sidoarjo Kota masih menjadi kasus tertinggi.
Ada dua desa atau keluarganya di Desa Suko yang teridentifikasi.
"Kemudian di Desa Bluru kidul teridentifikasi paling banyak orang positif. Jumlah pasien positif ada 12 orang positif," ujarnya.
Satu lagi di Wilayah Kecamatan Waru, ada Desa Pepelegi. Di sana, penyebaran lebih banyak di kawasan perumahan.
"Jumlah pasien positif ada 18 orang, 10 orang di antaranya berada di perumahan,” kata dia.
Selama pemberlakukan PPKM skala mikro atau PPKM jilid 3, juga tetap mengatur jam operasional pusat perbelanjaan modern buka sampai jam 21.00 WIB.
Kemudian penerapan kerja 50 persen WFH (Work From Home) dan 50 persen WFO (Work Form Office), serta tempat peribadatan dibatasi 50 persen.