Sertifikat Vaksin Covid 19 Bakal Menjadi Syarat Perjalanan
Masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 dan memiliki kartu vaksin bakal mempermudah akses mobilitasnya.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 dan memiliki kartu vaksin bakal mempermudah akses mobilitasnya.
Karena sudah ada wacana ke depan sertifikat vaksin Covid-19 bakal menjadi salah satu syarat perjalanan di wilayah Indonesia.
"Kalau sebelumnya naik pesawat di bandara perlu swab tes PCR, dengan kartu vaksin Covid 19 sudah tidak perlu lagi swab," ungkap dr Fauzan Adima, Kadinkes Kota Kediri kepada TribunJatim.com, Rabu (10/2/2021).
Sehingga wacananya dari pusat ke depan vaksin Covid-19 menjadi pengganti swab PCR. Masyarakat yang enggan divaksin akses mobilitas bakal menjadi terbatas.
"Harapannya nanti semua masyarakat mempunyai kartu vaksin Covid 19 sebagai syarat untuk pendidikan, perjalanan dan lainnya," jelasnya.
Vaksinasi Covid 19 sendiri berlangsung dua kali dengan rentang selisih 14 hari dari di pemberian vaksin pertama.
Dokter Fauzan Adima juga mengungkapkan, sejauh ini belum ada laporan terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI di Kota Kediri.
• Gubernur Jatim, Khofifah Imbau Liburan Imlek Tetap Tinggal Di Rumah
• Giliran Ketua DPD RI LaNyalla dan Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono Terima Vaksin Sinovac
• Ibu Dua Anak Edarkan Sabu Jaringan Rutan Medaeng, Dikendalikan Kakak, Beraksi Sambil Gendong Anak
"Kota Kediri zero KIPI," jelasnya.
Di RSUD Gambiran ada 5 orang yang mengalami efek samping imunisasi Covid 19 namun tidak termasuk dalam KIPI.
"Ada kejadian setelah disuntik gliyeng (pusing) dan mual. Namun setelah diobservasi 30 menit gejalanya hilang," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Sementara setelah imunisasi Covid 19 tenaga kesehatan (nakes) dan karyawan pendukung di rumah sakit, bakal dilanjutkan dengan imunisasi tahap kedua untuk TNI, Polri, guru, awak media, pedagang pasar, BUMN dan ojek online.
"Sekarang masih dalam proses pendataan sehingga belum diketahui berapa sasarannya," jelasnya.
Sesuai perencanaan, pemberian vaksin akan dilakukan untuk sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia guna memperoleh kekebalan komunitas atau herd immunity.