Perempuan Jompo Surabaya Dijotos Tukang Becak hingga Tersungkur, Tersangka Jengkel: Upah Tak Sesuai
Perempuan yang tinggal di Asrama Jompo Surabaya dipukuli tukang becak hingga tersungkur. Tersangka akui tak mampu menahan amarah kerap dihina.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Hefty Suud
Reporter: Firman Rachmanudin | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nasib nahas menimpa Hatijah Weber (57) yang tinggal di sebuah Asrama Jompo Jalan Sidotopo Kidul 51 Surabaya.
Ia harus meresakan bogem mentah Saiful Arif (47) warga Surtikanti Surabaya.
Informasi yang diterima TribunJatim.com, perempuan asrama jompo itu dipukul hingga tersungkur bersimbah darah.
Terjadinya aksi pemukulan itu Minggu (7/2/2021) sore di kamar mandi asrama tersebut.
• Dishub Lakukan Pendataan Driver Ojol di Kota Malang yang Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19
• Driver Online Masuk Daftar Penerima Vaksin Covid-19 Tahap 2, PDOI Jawa Timur Merespon Positif
Saat itu, pelaku yang mengaku jengkel dan tak mampu membendung amarah yang menumpuk, karena merasa diremehkan korban.
"Pelaku ini tukang becak yang sering dimintai tolong oleh korban untuk mengantar dan membeli sesuatu," kata Kapolsek Semampir, Kompol Agus Ariyanto, Jumat (12/2/2021).
Amarah pelaku dipicu lantaran korban kerap marah-marah dan memberi upah yang tidak sesuai dengan perjanjian awal.
"Pelaku dimarahi oleh korban. Padahal korban kerap meminta tolong untuk mengantarkannya pergi lalu diminta beli kebutuhan seperti elpiji dan kebutuhan lainnya. Tapi upahnya tidak sesuai," tambahnya.
• Sinopsis Ikatan 12 Februari 2021: Andin Datang ke Makam Nindi, Aldebaran Menyerahkan Diri ke Polisi?
• Satu Keluarga Penumpang Mobil yang Tertabrak Kereta di Blitar Ternyata 5 Orang, Ada yang Masih Bayi
Karena merasa sudah kelewatan, pelaku langsung menghajar korban saat berada di dalam kamar mandi asrama.
"Korban ditemukan rekannya sesama penghuni asrama dengan kondisi tergelatak di lantai kamar mandi penuh darah pada bagian wajah," terangnya.
Teman korban lalu membopong dan memberikan pertolongan, sementara di kamar korban sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
"Setelah mendapat perawatan, korban dibantu penghuni asrama lainnya akhirnya membuat laporan ke kami dan kami tindak lanjuti dengan menangkap pelakunya," tandas Agus.
Sementara itu, Saiful Arif mengaku saat itu dirinya kalap usai dihina oleh korban dan dimarahi karena terlalu lama saat dimintai tolong membeli kebutuhan dapur.
"Saya pukul berkali-kali pakai tangan kosong pada bagian wajah. Terus saya pergi keluar asrama setelah kejadian itu," akunya.