Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jember

UMKM Kena Dampak Negatif Covid-19, Bupati Terpilih Hendy: Wong Jember Harus Pakai Produk Jember

UMKM kena dampak negatif pandemi Covid-19 berdasarkan survei BI Jember. Bupati terpilih Hendy Siswanto: wong Jember harus memakai produk Jember.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Hefty Suud
SURYA/SRI WAHYUNIK
Kepala Perwakilan BI Jember, Hestu Wibowo. 

Penulis : Sri Wahyunik | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah kerja Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember menghadapi sejumlah kendala di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19 ).

Hal ini terlihat dalam survei yang dilakukan oleh BI Jember terhadap 70 responden pelaku UMKM binaan mereka.

Survei khusus terkait dampak pandemi terhadap UMKM itu dilakukan tahun 2020 kemarin.

"Dari survei itu, sebanyak 91,43 persen UMKM di Kabupaten Jember dan sekitarnya terdampak Covid-19, sedangkan 8,57 persen tidak terdampak negatif," ujar Kepala Perwakilan BI Jember Hestu Wibowo saat menjadi narasumber di Talkshow 'Kebangkitan UMKM pada Masa Pandemi Covid-19' di Auditorium Universitas Jember, Minggu (14/2/2021).

Sambil Terisak, Juergen Klopp Angkat Tangan Pertahankan Gelar Liga Inggris

Pura-pura Jadi Pegawai Dinas Peternakan, Pria Tulungagung Tipu Peternak Modus Program Kemitraan Sapi

Talkshow itu dalam rangkaian kegiatan peluncuran tagline 'Jember SAE (Sehat, Aman, dan Eksotis)', kerja bareng antara Polres Jember, Universitas Jember, Bank Indonesia Jember, juga Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember.

Hestu menambahkan, survei itu juga memotret dampak ikutan dari dampak negatif pandemi bagi UMKM.

Dampak ikutan itu adalah apakah pelaku UMKM merumahkan tenaga kerja, ketahanan pembiayaan kegiatan produksi, dan ketahanan membayar cicilan.

Dalam survei terkait kebijakan merumahkan tenaga kerjanya, ada 33 persen yang merumahkan tenaga kerjanya.

Dari persentase itu, sebanyak 60 persen merumahkan pekerja selama tiga bulan, sisanya 20 persen merupakan pekerjanya selama dua bulan, dan 20 persen selama empat bulan.

Kompetisi Liga 1 2021 Bergulir Tanpa Penonton di Stadion, Persik Mania Legowo

Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di Gresik Meroket, Daerah PPKM Mikro Menyusut Jadi 116 Desa

"Sementara untuk ketahanan pembiayaan kegiatan produksi, terbanyak yakni 40 persen menjawab bisa hingga dua bulan ke depan. Sisanya ada yang satu bulan, tiga bulan, lima bulan, juga satu tahun," imbuh Hestu.

Sedangkan jawaban cukup beragam disampaikan terkait survei ketahanan membayar cicilan. Namun paling banyak, responden menjawab mampu membayar cicilan paling cepat dua bulan, hingga paling tahan di atas satu tahun.

Ada 47 persen responden yang menjawab ketahanan mereka membayar cicilan dalam dua bulan.

Survei itu juga memotret permasalahan UMKM yakni, hambatan distribusi dan penjualan menurun mencapai 67 persen, yang berdampak pada 'cashflow' keuangan.

Kemudian ada penurunan laba dan meningkatnya pengeluaran rutin, sehingga menggerus modal UMKM. Ketiga, kenaikan harga dan terbatasnya pasokan bahan baku yang menyulitkan proses produksi.

"Karenanya BI melakukan empat langkah percepatan penyelamatan UMKM terdampak Covid-19 ini," tegas Hestu.

Keempat langkah itu adalah, pertama mendorong UMKM memanfaatkan relaksasi yang diterbitkan pemerintah, baik berupa relaksasi fiskal dan pembiayaan, serta bersama Pemda dan perbankan pro-aktif menjemput UMKM yang kesulitan.

Kedua, program virtual peningkatan kapasitas UMKM. Program ini antara lain berupa literasi keuangan digital mulai hulu sampai hilir, pelatihan manajerial keuangan, peningkatan daya beli, dan penjualan.

Ketiga, sinergi aksi mempercepat akses pembiayaan atau permodalan.

Keempat, pemanfaatan digital baik untuk pembayaran dan penjualan. "Penggunaan aplikasi pembayaran, juga pemasaran secara daring," tegas Hestu.

Hestu berharap, melalui sejumlah kebijakan itu, bisa membantu UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hampir satu tahun ini.

Sementara itu, Bupati Jember terpilih Hendy Siswanto yang juga menjadi narasumber dalam talkshow tersebut, menegaskan, komitmennya untuk membantu UMKM Kabupaten Jember.

"Wong Jember harus memakai produk Jember, terutama UMKM Jember, supaya perekonomian berjalan dan berputar di Jember. Pemda juga harus menjadi garda terdepan penjualan produk UMKM. Seperti seluruh kantor dinas harus memiliki display semua produk unggulan UMKM Jember, termasuk juga Kantor Pemkab Jember," ujarnya.

Dia juga bakal bekerjasama dengan pihak di luar Jember untuk membeli produk Jember, seperti produk pertanian dan perkebunan, termasuk produk UMKM yang berbasis pertanian dan perkebunan.

"Juga tidak kalah penting tentang literasi digital kepada pelaku UMKM. Saatnya bangkit bersama untuk mendukung UMKM Jember," tegasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved