Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

PMI Kota Surabaya Sebut Banyak yang Mau Donor Plasma Konvalesen, Ada Kendala: Kantong Kit Minim

PMI Kota Surabaya beber kendala donor plasma konvalesen: Banyak yang lolos skrining hanya saja kantong kit minim.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Jajaran Pemkot mulai melakukan donor plasma konvalesen di PMI Surabaya, Senin (15/2/2021). 

Reporter: Sulvi Sofiana | Editor: Heftys Suud

TRIBUNAJTIM.COM, SURABAYA - Donor plasma konvalesen yang telah dicanangkan Wakil Presiden KH Maruf Amin sebagai gerakan nasional untuk medorong kesembuhan pasien virus Corona ( Covid-19 ).

Hal itu telah dilakukan di PMI Kota Surabaya sejak Mei 2020.

Ketua PMI Kota Surabaya, Budi Arifah memaparkan, sejak pencanangan tersebut, banyak sekali instansi maupun masyarakat yang merupakan penyintas yang mau mendonorkan plasma konvalesennya.

Baca juga: Habis Maghrib, Keinginan Atta Halilintar Main di Ranjang Setelah Nikahi Aurel, Nikita Mirzani: Jos

Baca juga: Semua Bioskop di Kota Malang Terverifikasi, Besok Movimax Dinoyo Kembali Buka, Cek Harga Tiketnya!

"Jadi gerakan sudah sangat baik dari berbagai pihak. Bahkan banyak yang lolos skrining. Hanya saja kantong kitnya tidak teratur datangnya. Karena semua barang impor jadi kita tergantung dari pabriknya,"paparnya.

Kemudian pihaknya juga hanya memiliki empat mesin plasma sehingga menambah antrean pendonor yang telah lolos skrining.

Iapun berharap adanya tambahan mesin sehingga bisa mengurangi antrean pendonor plasma konvalesen.

Baca juga: Oknum Sekdes di Lumajang Jadi Komplotan Maling Sapi, Perannya Jadi Pengawal

Baca juga: Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono Sebut Banjir Akibat Hujan dan Air Pasang

"Karena ada pak Menko ini, kantong kit kami lumayan banyak, kami pinjam-pinjamkan sehingga semua alat bisa jalan. Kalau stok tidak banyak kami hanya pakai dua mesin dan stok hanya cukup untuk seminggu," lanjutnya.

Tetapi jika ada kantong kit lagi yang datang maka stok plasma bisa cukup dan aman. Pasalnya urgensinya lebih pada kekurangan kantong kit daripada mesin plasma. 

"Kalau kebutuhan reagen ini kebutuhan rutin yang dibutuhkan untuk skrining infeksi menular untuk berbagai virus untuk donor darah biasa,"paparnya.

Kedepannya, ia berharap meskipun ada vaksin, penyintas tetap mau mendonorkan darahnya, karena pasien virus Corona yang membutuhkan tetap ada. 

Wakil Ketua UTD PMI Surabaya, Tri Siswanto menambahkan jika jumlah pendonor plasma konvalesen sampai saat ini mencapai 1.214 orang. 

Dari jumlah tersebut sebanyak 5.021 kantong sudah didistribusikan untuk kota lain, seperti di Papua, Sulawesi, hingga Jawa Tengah. 

Sayangnya saat ini pihaknya terkendala minimnya kantong kit hingga jumlah mesin plasma konvalesen yang terbatas.

"Kami hanya memiliki empat mesin plasma tetapi hanya ada dua mesin yang bisa dioperasikan. Karena terbatasnya kantong kit dan reagen yang dibutuhkan," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved