Pekerjaan Interior Berhenti Akibat Pandemi Covid-19, Pria di Blitar Raup Untung dari Limbah Kayu
Pekerjaan interior berhenti akibat pandemi Covid-19, pria di Kota Blitar justru meraup untung dari kerajinan limbah kayu.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Berbekal pengalaman kerja di bidang interior, Arif Saifudin (40) nekat membuka usaha kerajinan berbahan limbah kayu jati Belanda.
Bapak dua anak ini menyulap limbah kayu jati Belanda menjadi kerajinan rak bunga, hiasan dinding, meja, kursi, dan cermin dengan nilai jual tinggi.
Sejumlah kerajinan kayu tertata rapi di ruang tamu rumah kontrakan Saifudin di Jalan Kaliabab, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Rabu (17/2/2021).
Kerajinan kayu mulai rak bunga, hiasan dinding, meja, kursi, dan cermin itu hasil karya Saifudin yang sudah dipesan para pelanggan.
"Semua kerajinan ini pesanan pelanggan, tinggal kirim," kata Saifudin.
Saifudin mulai menekuni usaha kerajinan berbahan limbah kayu jati Belanda sejak awal pandemi Covid-19 (virus Corona).
Sebelumnya, pria kelahiran Jepara, Jawa Tengah, itu bekerja di bidang interior untuk toko dan rumah.
Baca juga: Pelantikan Ditunda, Jabatan Wali Kota Blitar Akan Diisi Pelaksana Harian
Baca juga: Remaja Pembacok 3 Perempuan Masih Kerabat di Blitar Mengaku Tak Punya Dendam, Lakukan Spontan
Dia bekerja di bidang interior toko, kantor, dan rumah secara freelance.
Pada awal pandemi Covid-19, orderan interior untuk toko, kantor, dan rumah berhenti.
Saifudin akhirnya banting setir menekuni usaha kerajinan berbahan limbah kayu Belanda.

Namun Saifudin justru meraup untung dari menekuni usaha kerajinan berbahan limbah kayu jati Belanda.
"Dari pengalaman kerja di bidang interior, saya mencoba buka usaha kerajinan kayu mulai Juni 2020," ujarnya.
Awalnya, Saifudin hanya membuat rak bunga berbahan limbah kayu jati Belanda.
Baca juga: Rumah Makan Gratis di Kota Blitar, Siapapun Boleh Makan dan Sedekah, 5 Kg Beras Disiapkan Tiap Hari
Baca juga: Warga Tulungagung Temukan Jenazah di Aliran Brantas, Diduga Pemuda Blitar yang Terjun ke Sungai