Penanganan Covid
PPKM Mikro di Kota Kediri Mengedukasi Masyarakat Agar Tak Beri Stigma Negatif pada Pasien Covid-19
Penerapan PPKM Mikro di Kota Kediri bisa mengedukasi masyarakat agar tak beri stigma negatif pada penyintas Covid-19.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kota Kediri melibatkan RT/RW dan Karang Taruna di setiap kelurahan.
Petugas tidak hanya mengawasi, tetapi juga menjaga dan memberi edukasi agar tidak terjadi stigma negatif pada pasien dan penyintas Covid-19.
Stigma negatif selain memperberat kondisi pasien, bisa menyebabkan warga yang terkena Covid-19 justru akan menyembunyikan sakitnya. Sehingga justru memperluas penularan karena tidak ada penanganan yang efektif.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Kediri, Fauzan Adima, menjelaskan, dalam pelaksanaan PPKM Mikro diharapkan peran aktif dari ketua RT dan tetangga untuk berpartisipasi dan bergotong-royong dalam penanggulangan Covid-19, berupa pengawasan secara aktif di lingkungannya.
Pelaksanaan PPKM Mikro di Kota Kediri, tingkat kecamatan hingga kelurahan sudah menyediakan posko di masing-masing wilayahnya.
Baca juga: Kejari Geledah Kantor PT Intan Pariwara Cabang Kediri Terkait Kasus Dugaan Korupsi Buku SD
Baca juga: Jembatan Karangrejo Tulungagung Belum Bisa Dilalui Mobil Barang, Rp 1,5 M Diusulkan untuk Perbaikan
Posko ini difungsikan untuk mempermudah koordinasi antara ketua RT dan satgas kelurahan.
Camat Pesantren, Widiantoro menyampaikan, Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Pesantren aktif melaksanakan pemantauan di kafe dan pasar tradisional.
”Selain melakukan sosialisasi, dengan satpol PP kami rutin melaksanakan patroli meninjau pusat keramaian,” jelas Widiantoro, Selasa (16/2/2021).
Sementara di Kecamatan Kota Kediri juga telah mengimplementasikan PPKM. Ketika pelaksanaan PPKM secara mikro, tinggal mempersempit areanya saja.
Baca juga: Remaja Pembacok 3 Perempuan Masih Kerabat di Blitar Mengaku Tak Punya Dendam, Lakukan Spontan
Baca juga: Cegah Longsor dan Banjir di Madiun, Pemkab Akan Tanam Akar Wangi di Sejumlah Lahan Kritis
Satgas kecamatan bekerja sama dengan Polsek dan Koramil untuk patroli menangani kerumunan, baik di kafe maupun titik kerumunan lainnya.
Menurut Camat Kota Kediri, Arief Cholisudin, pihaknya juga melibatkan Karang Taruna untuk piket di posko dan melaksanakan sosialisasi langsung ke masyarakat.
“Kalau persiapan secara khusus tidak ada, karena aturan di PPKM ini sudah dilaksanakan. Bedanya selain mengajak ketua RT, kami melibatkan Karang Taruna untuk sosialisasi protokol kesehatan di masyarakat, khususnya saat patroli di kafe yang kebanyakan pengunjungnya anak-anak muda," jelasnya.
Sebelumnya Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar juga mengajak ketua RT dan warga untuk aktif dalam pengawasan dan bekerja sama dengan kelurahan, puskesmas, Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam penanganan Covid-19.
Baca juga: Anak di Trenggalek Tega Bacok Bapak Kandung Hingga Tewas, Mengaku Dendam Merasa Dikucilkan
Baca juga: Antisipasi Banjir di Kota Malang, Satgas DPUPRPKP Bersihkan Saluran Air, Temukan Kasur Hingga Boneka
Didik Mashudi
Dwi Prastika
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
PPKM Mikro
penyebaran Covid-19
stigma negatif
Fauzan Adima
Abdullah Abu Bakar
TribunJatim.com
Berita Kota Kediri Terkini
Tribun Jatim
berita jatim hari ini
Kota Kediri
Gelar Ujian Kenaikan Kelas, Delapan Sekolah di Tulungagung Ajukan Izin Tatap Muka |
![]() |
---|
Vaksinasi Covid-19 di Sidoarjo Berlanjut untuk Pedagang Pasar, 16.000 Data Diajukan ke Dinkes |
![]() |
---|
Tulungagung Masuk Zona Kuning Covid-19, Diyakini Karena Penerapan Prokes dan PPKM Mikro |
![]() |
---|
Baru 5 Pengelola Wisata Tulungagung yang Ajukan Izin Operasional Sejak Ditutup Total Akibat Pandemi |
![]() |
---|
Meski Sudah Ada Perwali, Pembelajaran Tatap Muka di Kota Batu Tunggu PPKM Mikro Selesai |
![]() |
---|