Warga Bethek Minta Hentikan Pembangunan RS BRI Medika Malang: Merugikan Psikis dan Kesehatan
Warga protes pembangunan Rumah Sakit BRI Medika Malang di Jalan Mayjen Panjaitan merugikan psikis dan kesehatan. Minta proses diberhentikan.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Hefty Suud
Padahal saat itu perizinan UKL/UPL dan IMB belum keluar.
Dan IMB baru keluar pada tanggal 11 Juni 2020 yang artinya proses perubahan struktur bangunan termasuk pembongkaran harusnya bisa dilakukan dimulai dari 11 Juni 2020.
"Warga sekitar sebenarnya sudah lama memprotes kebisingan yang ditimbulkan dari proyek pembangunan ini. Cuma sampai saat ini proyek terus berjalan dan membuat kami tidak nyaman," ucapnya.
Saat ditanya terkait dengan kompensasi, Agus mengatakan, bahwa tiap rumah yang berada di sekitaran proyek telah mendapatkan kompensasi uang tunai Rp 6 Juta dari pihak RS BRI.
Akan tetapi, Agus tetap meminta agar pembangunan proyek RS BRI dihentikan.
"Kompensasi itu diberikan kepada orang tua saya yang saat ini saya ungsikan karena imbas proyek. Mereka (RSI BRI) pintar memberikannya kepada orang tua saya dan saya sudah minta agar uangnya itu dikembalikan," ucapnya.
Dengan kedatangannya ke Gedung DPRD kota Malang ini dia berharap agar pemerintah kota Malang dapat mencabut izin lingkungan sekaligus izin pembangunan proyek RS BRI.
Agus juga menuntut pimpinan proyek untuk bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan yang telah ditimbulkan.
"Intinya kami ingin kembali seperti dulu lagi. Kami ingin nyaman kembali. Karena pengerjaan proyek ini merugikan psikis dan kesehatan kami," ucapnya
Sementara itu, saat dikonfirmasi, perwakilan dari pihak kontraktor, Landang menyampaikan, pembangunan RS BRI ini telah memenuhi izin dari dinas terkait.
Oleh karenanya, dia memberanikan diri untuk memulai proses pembangunan karena secara izin dikatakannya sudah legal.
"Kalau izin sudah terbit, kenapa kami tidak berani bangun. Padahal yang kita bangun ini adalah fasilitas umum yang masa pandemi ini sangat dibutuhkan untuk menangani wabah. Gunanya juga kesejahteraan warga di situ," ucapnya.
Rencananya, pihak RS BRI akan melakukan konferensi pers terkait dengan kejadian yang dirasakan warga tersebut.
"Insyallah Senin depan kami bisa sampaikan semuanya ke media. Ditunggu saja," tandasnya.