Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ngaji Gus Baha

Gus Baha: Salah Kaprah, Memaknai Tanda Hitam di Jidat Bekas Sujud

Nama Gus Baha kini tengah naik daun. Kiai dengan nama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim itu dikenal sebagai ulama muda dengan otak cemerlang.

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
yoni Iskandar/Tribunjatim
Gus Baha bersama para muhibbin (pecintanya) serta para santri 

"Kalau soal jidat hitam itu masalah sajadah. Misal, kalau sujud lama tetapi sajadahnya bagus dan empuk mungkin tidak bisa sampai membekas hitam pada jidat. Makanya, ketika identifikasi di akhirat siapa yang benar dan siapa salah, ukuran bagi Allah itu berdasarkan ayat,".

سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ

“…di wajah mereka ada tanda sujud…” (QS. Al-Fath: 29)

يُعْرَفُ ٱلْمُجْرِمُونَ بِسِيمَٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِٱلنَّوَٰصِى وَٱلْأَقْدَامِ

“Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka.” (QS. Ar-Rahman: 41)

Jadi orang-orang pendosa itu dilihat saja oleh malaikat bagian identifikasi. Jika jidatnya tidak ada cahaya, maka ditempatkan di gerbong kiri.

Dengan status sujud yang seperti itu dan fungsinya seperti itu, kenapa ketika kamu sujud kok terburu-buru bangun? Kan nanti yang menyelamatkan kamu dan identitas kamu itu sujud.

Makanya, kalau saya sujud itu senang sekali, karena benar-benar saya nikmati. Meski saya jarang shalat sunnah, tetapi sujud saya itu kualitas A, karena benar-benar saya nikmati.

“Matur suwun Gusti, jenengan nakdir kulo sujud (Terima kasih Tuhan, Engkau menakdirkanku untuk sujud),” kata murid kinasih KH Maimoen Zubair.

Menurut penjelasan Gus Baha, lalam Syarakh kitab Ihya Ulumuddin yang ditulis oleh Sayyid Zabidi yang memuji sujud sampai sundul langit (berlebihan):

هو كليتك، هو ماهيتك، هو قولك, هو مادتك

Sujud itu identitas kamu, hakikat kamu, dan kamu diciptakan untuk itu. Dan ukuran salah-benar ukurannya, sujud atau tidak.

Bagaimana mungkin sesuatu yang jadi identitas kamu, tapi tidak betah sujud dan tuma’ninah, itu apa-apaan? Dengan pemahaman seperti itu, menganggap shalat itu benar-benar spesial. Tapi, kalian kan tidak!

"Aneh! Islam kalian memang aneh. Tapi, itu kan menurut akal nubuwwah (Nabi). Berhubung akal kita bukan nubuwwah, ya sudah begini-begini saja. Bagaimanapun kita ini umatnya Nabi Muhammad. Semoga kita mendapatkan syafa’atnya," jelas Gus Baha.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved