Kisah Miliarder Tuban Tolak Jual Tanah untuk Kilang Minyak, Beli Mobil Ramai-ramai Seusai Pencairan
Kisah para miliarder Tuban yang menolak jual tanah untuk kilang minyak, namun kini beli mobil ramai-ramai seusai pencairan, sampai viral.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Mochamad Sudarsono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Banyak miliarder baru di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, setelah mendapat pencairan harga tanah untuk kilang minyak.
Para miliarder desa setempat yang viral karena membeli mobil beramai-ramai itu menyimpan kisah kontroversi.
Beberapa di antaranya tak sedikit yang menolak penjualan tanahnya untuk pembangunan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR), perusahaan patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia.
Bahkan, langkah akhir mereka harus melepas tanahnya ke perusahaan pelat merah melalui konsinyasi Pengadilan Negeri Tuban.
"Ya dulu menolak tegas, tapi kalau sudah konsinyasi sudah babak terakhir, kita tidak bisa menolak," kata Wantono (40), warga setempat, Kamis (18/2/2021).
Pria yang juga petani itupun tak punya pilihan untuk tidak mengambil uang pengganti lahan dari Pertamina.
BACA JUGA: BREAKING NEWS, Pemuda di Cianjur Potong Alat Vital Sendiri Sampai Putus, Begini Kondisi Terakhir
BACA JUGA: Ramai Digosipi Pelakor, Postingan Nissa Sabyan Diserbu Netizen, Sepupu Ayus Sabyan Ungkap Soal Cerai
BACA JUGA: Kapolsek Astar Diamankan karena Narkoba, Kapolda Sangat Menyesalkan, Pilihannya Dipecat atau Pidana
Baca juga: Warga Kampung Miliarder Tuban Sudah Borong Ratusan Mobil, Dealer Sebut Masih Banyak Pesanan
Baca juga: Menelisik Kampung Miliarder di Tuban yang Bikin Ratusan Orang Tajir Mendadak
Kepemilikan 4 hektare lahan miliknya membuat ia mendapat Rp 24 miliar lebih. Uang itupun segera diambil, sebagian digunakan untuk membeli 1 unit mobil Expander, beli tanah dan ditabung.
Ia masih menyisakan 3 hektare lahan yang tidak masuk peta penetapan lokasi (penlok) kilang minyak.

"Saya hanya beli 1 Expander, belum mau nambah. Kalau sisa lahan masih kita gunakan untuk bertani, ada yang disewakan juga," terangnya.
Hal sama juga disampaikan Ali Sutrisno (37), selaku warga yang menolak menjual tanahnya untuk kilang minyak.
Ia menjual tanah kurang lebih 2,2 hektare.
Baca juga: 7 Pelaku Pengeroyokan Pemuda Bojonegoro Hingga Tewas Dibekuk Polisi, Lari ke Madura dan Jateng
Baca juga: Gempa 5,2 SR di Kabupaten Tuban Tidak Potensi Tsunami, BMKG: Tak Ada Laporan Getaran dan Kerusakan