Meski Sudah Jadi Miliarder & Beli Mobil, Warga Kampung di Tuban Tetap Bertani: Sekarang Jemur Jagung
Meski sudah jadi miliarder dan berbondong-bondong beli mobil, warga kampung di Tuban tetap hidup bertani.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Meski warga di kampung Tuban sudah menjadi miliarder, beberapa tetap bertani meski ketiban durian runtuh.
Ya, aktivitas warga setempat di kampung miliarder Tuban sehari-hari masih sama sebagai petani.
"Ya masih tetap bertani, karena memang dari kecil bertani," terang seorang warga.
Baca juga: Kisah Miliarder Tuban Tolak Jual Tanah untuk Kilang Minyak, Beli Mobil Ramai-ramai Seusai Pencairan
Jagat dunia maya dihebohkan dengan adanya kampung miliarder di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, beberapa hari terakhir.
Hal itu terjadi karena viral-nya belasan mobil baru yang datang menggunakan truk towing secara bersamaan di desa tersebut, Minggu (14/2/2021).
Ternyata warga telah mendapat miliaran rupiah dari hasil penjualan lahan untuk proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR), patungan Pertamina-Rosneft asal Rusia.
Meski telah mendapat miliaran rupiah yang dipergunakan untuk bangun rumah, tabungan, beli mobil dan tanah, namun aktivitas warga setempat masih sama sebagai petani.
Baca juga: Tak Ada Ampun, Putri Delina Ngotot Nagih Rp 3,5 M Aset Lina yang Digondol Teddy, Warisan Tak Dibagi
"Ya tetap bertani, seperti sekarang jemur jagung," kata warga setempat yang membeli 3 mobil, Kamis (18/2/2021), Ali Sutrisno (37).
Dia menjelaskan, uang yang diterima dari penjualan lahan Pertamina tidak lantas dihambur-hamburkan.
Selain untuk beli mobil, juga dibuat usaha, tanam modal, deposito, dan beli tanah di tempat lain.
"Saya dapat Rp17 miliar dari jual 2,2 hektar lahan. Tetapi kita tetap bertani," beber pria yang sempat menolak penjualan tanahnya.
Baca juga: Dude Harlino Dikenal Santun, Tega Sebut Alyssa Soebandono Sang Istri Seperti Ini, Jadi Sorotan
Warga lain yang juga menyatakan sama, Wantono (40), masih terlihat beraktivitas layaknya petani pada umumnya.
Ia juga terlihat menjemur jagung hasil panennya di sebuah halaman atau pelataran kosong.
Pria beranak 1 tersebut mendapat Rp24 miliar lebih dari penjualan lahan 4 hektar dan digunakan untuk membeli mobil dan tanah serta deposito.