Penanganan Covid
Pemkab Ponorogo Optimalkan Lima Ribu Alat Rapid Test Antigen untuk Orang Kontak Erat
Cegah penularan virus Corona, Pemkab Ponorogo mengoptimalkan lima ribu alat rapid test antigen untuk orang yang kontak erat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Satgas Penanganan Covid-19 Ponorogo akan meningkatkan tracing kasus Covid-19 (virus Corona) dengan memaksimalkan penggunaan rapid test antigen.
Rapid test antigen ini akan digunakan kepada orang yang pernah kontak erat dengan pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Rahayu Kusdarini menyebutkan, pihaknya mendapatkan bantuan sebanyak lima ribu alat rapid test antigen dari pemerintah pusat untuk memaksimalkan tracing selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro.
"Kita lakukan tracing minimal kepada 15 orang setiap ada tambahan 1 pasien Covid-19 baru," ucap Irin, sapaan akrabnya, Kamis (18/2/2021).
Lima ribu alat rapid test tersebut telah tiba di Ponorogo dan siap digunakan mulai Jumat (19/2/2021).
Irin menyebutkan, selama PPKM Mikro ini, Satgas Penanganan Covid-19 lebih ketat melakukan pengawasan selama isolasi.
Baca juga: Nasib Miris Pria Ponorogo Dikurung di Ruangan Sempit Karena Dianggap Gila, Sang Ibu Ingin Anak Bebas
Baca juga: Jalankan Instruksi KPK, Pemkab Tulungagung Kebut Sertifikasi Aset Tanah Hingga Tahun 2023
Jika dulu pasien diwajibkan isolasi saat sudah terkonfirmasi positif melalui tes PCR.
Pada masa PPKM Mikro ini, masyarakat yang kontak erat dengan pasien Covid-19 sudah harus melakukan isolasi mandiri.
"Baik yang rapid test antigennya positif maupun negatif juga harus melakukan isolasi mandiri, tapi tempatnya dipisahkan," jelas Irin.
Bagi pasien yang sudah terkonfirmasi positif melalui rapid test antigen akan ditindaklanjuti dengan tes PCR jika pasien tersebut mengalami gejala.
Baca juga: Sempat Wacanakan Sekolah Tatap Muka Saat Zona Oranye Covid-19, Pemkab Ponorogo Terbentur PPKM Mikro
Baca juga: Anak di Trenggalek Tega Bacok Bapak Kandung Hingga Tewas, Mengaku Dendam Merasa Dikucilkan
Lebih lanjut, Irin menjelaskan, dengan banyaknya testing yang dilakukan tidak menutup kemungkinan akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 baru di Ponorogo.
Namun begitu, menurutnya jumlah kasus bukan indikator buruknya kinerja.

"Malah dengan tingginya testing bisa mencegah adanya penularan Covid-19 secara liar, terutama oleh OTG (Orang Tanpa Gejala)," terang Irin.
Kasus Covid-19 di Ponorogo sendiri masih terus bertambah.
Pada Rabu (17/2/2021) terdapat tambahan 20 kasus Covid-19 baru di Ponorogo dan 1 pasien meninggal dunia.
Baca juga: Cegah Longsor dan Banjir di Madiun, Pemkab Akan Tanam Akar Wangi di Sejumlah Lahan Kritis
Baca juga: Remaja Pembacok 3 Perempuan Masih Kerabat di Blitar Mengaku Tak Punya Dendam, Lakukan Spontan
Namun pada hari yang sama juga terdapat 15 pasien Covid-19 yang sembuh dan telah menyelesaikan masa isolasi.
Dengan tambahan data di atas, jumlah kumulatif Covid-19 di Ponorogo adalah 2.528 kasus.
2.066 pasien di antaranya dinyatakan sembuh, lalu 139 pasien meninggal dunia, dan 323 pasien sedang menjalani isolasi dan perawatan.