Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Curahan Hati Siswa TK Pasuruan 'Kangen Ibu Guru', Dewan Dorong Pertimbangkan Sekolah Tatap Muka

Curahan anak TK di Pasuruan "Kangen ibu guru". Dewan merespon, dorong Dinas Pendidikan untuk pertimbangkan sekolah tatap muka di tengah pandemi.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Hefty Suud
SURYA/GALIH LINTARTIKA
Foto Fatim, seorang siswa TK di Pasuruan saat menyampaikan keinginannya sekolah ke Sugiarto, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan. 

Reporter: Galih Lintartika | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Fatimatuz Zahrah, seorang siswa Taman Kanak-kanak (TK) di Pasuruan mengungkapkan keinginanya kembali sekolah. 

"Pak presiden, pak bupati, saya kangen sekolah, saya mau sekolah, kangen ibu guru, kangen teman - teman," kata Fatim, sapaan akrabnya.

Perasaan itu diungkapkan Fatim saat acara Storry Telling, "Meningkatkan Minat Baca dan Bercerita di era Pandemi COVID-19 2021" di Si Hijau Purwodadi, Minggu (21/2/2021).

Baca juga: Tahun 2021, Ahli Waris Korban Covid-19 Tak Mendapatkan Santunan

Baca juga: Tak Terduga Awal Pertemuan Ikke Nurjanah dan Suami Brondong, Nasib 2 Minggu Nikah Ketahuan: Dekat

Ungkapan nurani Fatim ini pun langsung mendapatkan respon dari Sugiarto, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan.

Sugiarto menjelaskan, keinginan anak TK ini akan menjadi catatan. Dirinya akan mendorong Dinas Pendidikan untuk mempertimbangkan sekolah tatap muka di tengah pandemi virus Corona ( Covid-19) .

"Harus dicarikan solusinya. Dengan segala konsekuensi, misal menerapkan protokol kesehatan hingga pengaturan jadwal siswa yang masuk sekolah," jelasnya.

Disampaikannya, sekolah tatap muka ini jangan dibayangkan siswa masuk semua. Tapi ditata dan diatur, bagaimana siswa tetap merasakan belajar di sekolah.

Baca juga: Tetangga Miliardernya Borong Mobil, Tarsimah Cuma Termenung Dengar Kehebohan, Lihat pada Senang

Baca juga: Mimpi Digigit Anjing Hitam Besar? Waspada Pertanda Buruk, Ada Orang yang Ingin Menjatuhkanmu

"Belajar online ini tidak maksimal. Saya banyak mendapatkan keluhan dari wali murid, guru, hingga siswa. Jadi ada baiknya dipertimbangkan," papar dia.

Ia mengaku prihatin karena anak - anak sekarang, sebagai generasi penerus bangsa kehilangan masa - masa indah sekolah.

"Mereka tidak bisa interaksi dengan guru, teman dan lingkungan sekolah. Saya kira, ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak ke depan," sambung dia.

Ia mendorong Pemerintah mengkaji betul kebijakan sekolah tatap muka. Hampir setahun berjalan, sekolah online ini tidak maksimal.

"Saya harap ada kebijakan khusus. Saya yakin, banyak yang kangen dan rindu sekolah. Banyak nilai - nilai yang hilang, dan tidak bisa didapatkan di sekolah online," urainya.

Moh Ridwan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pasuruan juga mendorong peran aktif orang tua untuk tetap mendampingi anaknya di sekolah online ini.

"Termasuk mendorong anak - anak mereka untuk gemar membaca lagi," pungkas dia.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved