Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Demokrat Tegaskan Patuh Terhadap Instruksi AHY dan SBY, Pasang Badan Hadapi Manuver Eks-Kader

Satu persatu Eks-Kader yang dipecat menuding Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway
Herzaky saya konferensi pers soal isu di Partai Demokrat 

"Bapak Ventje menyampaikan bahwa banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden," kata mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat ini.

Setelah berdiskusi dengan Ani Yudhoyono, SBY kemudian mengamini usulan Ventje. SBY pula yang kemudian menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat.

Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada tanggal dan bulan yang sama. "Begitu pula dengan pemilihan jumlah deklarator pendiri partai sebanyak 99 orang," katanya.

Hal ini menunjukkan kuatnya representasi SBY dalam Demokrat. Menurutnya, hal ini pula yang diharapkan rakyat pada Partai Demokrat sebagai kendaraan politik SBY maju dalam pencapresan di 2004.

"Realita politik menyebutkan: kalau tidak ada figur Pak SBY orang enggak akan memilih Partai Demokrat. Sebagai contoh, suara Partai Demokrat 20 persen di tahun 2009, suara Bapak SBY 61 persen. Ini saja sudah menunjukkan, ketokohan Bapak SBY itu sangat penting bagi Partai Demokrat," katanya.

Herzaky juga menanggapi soal SBY yang disebut telah mengkudeta Anas melalui KLB. Menurutnya, sejarah Partai Demokrat justru melindungi Anas ketika masih beredar isu terkait kasus korupsi.

"Permintaan DPD dan DPC agar Anas di KLB-kan justru haknya dilindungi oleh majelis tinggi waktu itu. Meskipun, elektabilitas Partai Demokrat turun terus waktu itu karena kasus Anas," katanya.

"Anas baru diterpa isu dan belum menjadi tersangka. Majelis Tinggi Partai lakukan penyelamatan hak Anas sebagai Ketum sampai akhirnya Anas sulit diselamatkan karena posisi tersangka. Itu ada dalam AD ART," katanya.

"Jadi, untuk mantan kader kami yang baru saja dipecat sebagai kader, jangan umbar pepesan kosong. Sebaiknya waktu yang ada dipakai buat membantu rakyat yang sedang kesulitan akibat pandemi dan bencana. Jangan buat kisruh dan rusak demokrasi kita," katanya.

"Partai Demokrat sedang fokus bekerja untuk membantu rakyat terdampak covid-19 dan bencana. Tidak perlu meladeni lagi pepesan kosong dari mantan kader yang baru saja kami pecat," pungkasnya. (bob)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved