Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Demokrat Tegaskan Patuh Terhadap Instruksi AHY dan SBY, Pasang Badan Hadapi Manuver Eks-Kader

Satu persatu Eks-Kader yang dipecat menuding Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Bobby Constantine Koloway
Herzaky saya konferensi pers soal isu di Partai Demokrat 

Reporter:  Bobby Constantine KolowayEditor: Januar AS

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYAWacana Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat menggelinding liar di internal.

Satu persatu Eks-Kader yang dipecat menuding Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dinilai tak memiliki andil dalam membesarkan partai.

Mantan politikus senior Demokrat Jhoni Allen Marbun menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-lah yang melakukan kudeta di Partai Demokrat dengan merebut kepemimpinan Anas Urbaningrum.

Menurut Jhoni, Demokrat telah dianggap sebagai partai dinasti sejak 2013 saat SBY menjadi Ketua Umum melalui KLB. Kemudian putra SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menjadi Sekjen melalui KLB.

"Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia dimana pengurus partai politik, Partai Demokrat, bapaknya, SBY (menjadi) ketua umum dan anaknya (menjabat) Sekjen," kata Jhoni dikutip, Senin (1/3/2021).

Anggota DPR Partai Demokrat ini mengatakan, SBY juga tidak mengeluarkan keringat dalam pendirian Partai Demokrat pada 2004. Partai Demokrat berhasil lolos menjadi peserta Pemilu 2004, kata Jhoni, merupakan hasil kerja keras pendiri dan pengurus di seluruh Indonesia.

Menanggapi hal ini, DPP Partai Demokrat angkat bicara. DPP Demokrat menilai para Eks-Kader tak lagi berhak berbicara soal internal partai.

"(Mereka) jangan baper. Mereka kan bukan kader kami lagi. Jangan lagi bawa-bawa nama Partai Demokrat," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra melalui keterangan tertulis, Senin (1/3/2021).

"Apa yang disampaikan, itu hanya nyanyian sumbang orang-orang yang kecewa karena dipecat. Anda-anda dipecat karena tindakan Anda sendiri, terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD)," tegas Herzaky.

Herzaky menegaskan Partai Demokrat solid di bawah instruksi AHY. Para pemilik suara dan kader di pusat maupun di daerah, disebut justru banyak yang bersuka cita para pelaku GPK-PD dipecat.

"Bahkan, di Jatim ada yang cukur gundul menyampaikan rasa syukurnya," kata Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (UI) periode 2019-2022 ini.

Herzaky juga angkat bicara soal SBY yang dianggap tidak memiliki andil membesarkan partai. "Kalau dibilang SBY tidak berdarah-darah membangun Partai Demokrat, mungkin yang bilang begitu tidak tinggal di planet bumi. Tapi, tinggal di planet Mars kali," sindirnya.

Persepsi tersebut dinilai Herzaky sebagai manipulasi sejarah. Sebab, justru SBY-lah yang memiliki andil besar sejak Demokrat resmi berdiri.

Ia menceritakan, gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001. Ventje Rumangkang (almarhum) kemudian menyarankan SBY mendirikan partai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved