Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gus Baha Membedah Jilbab dan Cadar, Lelaki Memandang Wajah Perempuan Haram

KH Ahmad Bahauddin Nur Salim atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha, sejak kecil sudah mendapat ilmu dan hafalan Al Quran dari ayahnya,

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
yoni Iskandar/Tribunjatim
Gus Baha' dengan Gus Firjaun (waki Bupati jember terpilih), serta didampingi Penulis ketika mengisi acara Haul KH Achmad Shiidiq di Jember 

Sedangkan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia dengan berjilbab tanpa menutup wajah mengikuti madzhab Hanafi. Sehingga muslimah Indonesia, dalam hal menutup aurat wajah, mengikuti madzhab Hanafi.

Menurut Gus Baha, ulama-ulama di Indonesia itu bermazhab Syafi’i, meskipun intiqal (berpindah) mazhab dalam persoalan aurat atau tidaknya wajah di luar salat.

Menurut santri kesayangan KH Maimoen Zubair ini, berdasarkan keterangan dari Imam Syafi’i itu meyakini bahwa semua anggota badan perempuan di dalam salat itu aurat, kecuali wajah dan telapak tangan. Akan tetapi di luar salat, wajah perempuan dalam mazhab Syafi’i itu aurat.

"Meskipun demikian dalam konteks Indonesia ulama kita berpindah mazhab dalam hal menutupi wajah, yaitu menggunakan mazhab Hanafi, yang menganggap wajah bukanlah aurat di luar salat. Oleh sebab demikian istri kiai, anak-anak perempuannya. Bahwa mereka tidak memakai cadar,"kata Gus Baha.

Dibalik penampilannya yang lekat dengan kemeja lengan panjang putih polos dan kopiah hitam yang sederhana tersebut, ia menjelaskan soal adanya orang yang memaksakan untuk memakai cadar dengan alasan untuk menghindari fitnah. Yaitu bahwa alasan memakai jilbab agar tidak timbul fitnah atas orang yang melihatnya.

"Fitnah itu tidak selalu ketika melihat perempuan yang cantik sehingga menimbulkan syahhwat, melihat yang jelek pun bisa menimbulkan syahwat dalam bentuk menghina atau mencela. Sehingga, tidak fear mengatakan yang dimaksud fitnah hanya dalam masalah melihat yang cantik saja," papar Gus Baha.

Gus Baha melanjutkan, meskipun para ulama di Indonesia dalam soal menutup wajah mayoritas berpindah ke mazhab Hanafi, akan tetapi mereka tetap berpegang teguh pada mazhab Syafi’i.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved