Cegah Covid-19, Tim ITS Kembangkan Cat dan Stiker Lapis Tembaga
Tim Pusat Penelitian Material Maju dan Teknologi Nano Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) mengembangkan cat dan coating stiker anti virus
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
Penulis : Yoni Iskandar | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pandemi Covid-19 saat ini masih belum bisa dikatakan selesai karena virus tersebut masih terus menyebar dan bermutasi.
Hal tersebut mendorong kami untuk melakukan inovasi untuk mengurai penularan pademi Covid-19 yang diketahui berasal dari virus SARS COV-2.
Untuk itu Tim Pusat Penelitian Material Maju dan Teknologi Nano Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) mengembangkan cat dan coating stiker anti virus Corona dan bakteri.
Inovasi ini digagas oleh Research Center For Advanced Materials and Nanotechnology Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang diketuai oleh Dr. Agung Purniawan, ST, M.Eng beserta tim mahasiswa dikoordinir oleh Royyan Wafi Pujiyanto.
Menurut Agung Kurniawan Ketua peneliti, pelapisan permanen anti virus dan anti bakteri yang dibuat menggunakan nano copper atau tembaga.
Baca juga: Gara-gara Pesan WA, Warga Surabaya Ramai Datangi Balai Kota untuk Melamar Kerja, Pemkot: Itu Hoax
Baca juga: 7 Orang Tua Disiapkan Aurel untuk Siraman Tanpa Krisdayanti, Ashanty: yang Pernikahannya Bagus
Baca juga: PDIP Jatim Sebut Poster Deklarasi Duet Puan-Moeldoko Hoaks, Bagaimana Peluang Keduanya di Pilpres?
Agung menjelaskan, bahwa riset yang dilakukan dimulai sejak bulan Juni 2020.
"Mulai riset itu, Juni 2020, di mulai dari stiker kaper, kita uji ternyata idak menunjukkan hasil optimal. Riset lagi, kita buat dengan organ partiker, kita campur dengan organ coating ternyata belum optimal juga, terus kita improve menggunakan nano partikel dan berhasil," ungkap pria yang juga Dosen teknik material dan metalurgi ITS ini, Jum'at (19/3/2021).
Agung menjelaskan dalam pengujian pihaknya kerjasama dengan Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (UNAIR). Dari uji yang dilakukan 99,99 persen virus mati dalam satu jam
"Berdasarkan literatur dan teori, partikel copper ini bisa membunuh virus Covid-19, termasuk yang bermutasi seperti saat ini," ujarnya.
Cat pelapis dan stiker tersebut menggunakan teknologi Nano Copper sebagai bahan aktif antivirus yang dapat diaplikasikan dipermukaan benda yang sering disentuh seperti gagang pintu, ralling tangga, meja, dan lain-lain yang berada di rumah sakit, sekolah, restoran, kantor, bandara, mall, maupun tempat pribadi.
Penggunaan teknologi nano copper dipilih karena banyak digunakan sebagai material yang dapat membunuh berbagai macam virus dan bakteri. Selain itu Copper juga merupakan satu satunya metal yang telah tersertifikasi EPA (Environmental Protection Agency) Amerika Serikat.
Inovasi yang kami lakukan menggunakan nano Copper ini telah diuji di Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga oleh Prof. Kazufumi Shimizu dari Kobe University sebagai ketua peneliti untuk menguji performa antivirusnya.
Hasilnya menunjukan bahwa virus SARS COV-2 diatas permukaan CoFilm+ 90% dapat mati dipermukaan benda yang diberikan cat pelapis ini dalm waktu 10 menit, sedangkan 99,9% virus dapat mati dalam waktu 1 jam. Sementara pada permukaan benda tanpa pelapis antivirus ini virus dapat bertahan lebih dari 24 jam.
Pelapis dan stiker ini tentunya memiliki banyak kelebihan diantaranya aplikasinya sangat mudah, kemudian dapat melakukan disinfeksi selama 24 jam terus menerus yang mana hal ini dapat mengurangi penggunaan disinfektan yang berlebihan sehingga dapat menghemat biaya.