Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Kelabuhi Aparat, Anggota JI Tak Segan Pakai Simbol Nasionalis, Eks JI: Menyamar Berbendera Indonesia

Berstatus sebagai organisasi korporasi terlarang oleh Negara Indonesia, ternyata tak membuat anggota Jamaah Islamiyah (JI) menghentikan aktivitas

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Istimewa/TribunJatim.com
Nasir Abbas bicara soal terorisme 

Seperti cara berpenampilan; berjenggot, celana cingkrang, cadar, atau kening terdapat tanda warna hitam. Atau cara bersikap; ramah, suka bergaul, dan bersosialisasi.

"Mari sentuh soal keyakinannya; bagaimana kita ikut upacara Agustusan. Kadang-kadang mereka mengibarkan bendera merah putih tetapi tidak mau ikut acara agustusan mereka tidak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya," ungkapnya.

Oleh karena itu, ungkap Abas, cara mengidentifikasi seseorang itu terlibat dalam jaringan kelompok teror seperti JI atau Jamaah Ansarut Daulah (JAD). Yakni dari konten argumentasi pembicaraan yang acap dikatakan orang tersebut.

Manakala argumentasi dalam setiap pembicaraan cenderung kontra terhadap pemerintah menggunakan dasar berfikir teologi atau keagamaan. Seperti menganggap negara ini kafir karena tidak menerapkan hukum Islam. Atau menuduh Presiden RI sebagai kafir karena tidak menggunakan konsep bernegara ala Islam. Bisa diduga kuat, ungkap Abbas, bahwa orang tersebut adalah kelompok jaringan teror.

"Itu sudah menyangkut keyakinan. Lihat apa jawaban mereka. Kalau mereka kuat bicara soal keyakinan, pasti tidak akan terus terang," jelas Konsultan Senior di Lembaga Riset Division for Applied Social Psychology Research (DASPR) itu.

Dengan cara itu, tentu tak bisa serta merta mengidentifikasi seorang warga di suatu permukiman sebagai anggota kelompok teror, sebatas mendeteksi dari simbol penampilan atau sikap keseharian yang dimunculkan.

Oleh karena itu, Abas mengimbau pada pemerintah sekup terdekat masyarakat seperti ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW), untuk proaktif mendeteksi latar belakang warganya; satu per satu, dengan cara-cara demikian.

Termasuk dengan tertib dalam administrasi berkas kependudukan terhadap setiap warga-warga baru yang bermukim di suatu tempat.

"Alhamdulillah pemerintah langsung di Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Mereka juga melakukan pembekalan kepada perangkat desa juga. Jadi berharap itu diperbanyak," pungkasnya.

Kumpulan berita Jatim terkini

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved