Berita Surabaya
Suara Legenda Cak Didik Pukau Penumpang Stasiun Gubeng Sejak 1999, Sehari Bisa 50 Lagu: Bangga Saya
Cak Didik setia hibur penumpang Stasiun Gubeng Surabaya sejak tahun 1999. Tidak sedih pendapatan berkurang gegara Covid-19: bangga saya.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Hefty Suud
Reporter: Fikri Firmansyah | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Stasiun Gubeng Surabaya sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda.
Tahukah Anda? Stasiun Gubeng disebut sebagai stasiun favoritnya anak indie dan pecinta senja asal Surabaya.
Punya konsep natural klasik yang kental bak film-film drama romantis, Stasiun Gubeng Surabaya selalu mampu membuat penumpang Kereta Api (KA) tak merasa jenuh ketika menunggu kedatangan Kereta.
Bahkan, tak sedikit pula pecinta fotografi yang selalu menjadikan Stasiun Gubeng Surabaya sebagai spot foto terfavorit.
Baca juga: Kondisi Makam ZA Disoroti Ibu Kok Kamu Jadi Gini, Hancur Anak Dikubur Statusnya Teroris: Ya Allah
Baca juga: BREAKING NEWS - Terduga Teroris S Diamankan di Surabaya, Ada Kain Tulisan Arab Disita Densus 88
Setelah tahun 1999 sendiri, Stasiun yang berada di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya itu memang mengalami banyak perubahan.
Mulai dari bangunan hingga lalu lalang penumpang semuanya ikut berubah.
Meski demikian, ternyata ada satu hal yang tidak mengalami perubahan pada Stasiun Gubeng Surabaya, selain namanya.
Adalah kehadiran Didik Agus Nugroho atau yang akrab disapa Cak Didik.
Kehadiran Cak Didik di Stasiun Gubeng Surabaya sejak tahun 1999 sendiri memang sudah ibarat sebatang rokok bersama secangkir kopi, mampu sebagai pengusir jiwa yang lelah.
Ya, itu karena Cak Didik piawai dalam menyalurkan dan menenangkan suasana hati para calon penumpang KA melalui lagu-lagu yang dinyanyikannya.
Dengan punya suara khas vokalis aliran folk dan sedikit blues, sejak tahun 1999 hingga tahun kedua kehadiran pandemi virus Corona ( Covid-19 ) di Indonesia, Cak Didik tak pernah lelah menghibur para calon penumpang KA yang akan berangkat maupun datang di Stasiun Gubeng Surabaya.
Baca juga: Bocor Lokasi dan Jadwal Akad Nikah Atta dengan Aurel, Pihak KUA Kuak Fakta: Doa Sesuai Rencana
Baca juga: Hilang Saat Main Air Hujan, Bocah 2 Tahun Ditemukan Meninggal Terjepit Batu di Sungai Magetan
Kepada TribunJatim.com, Cak Didik menceritakan, keputusan untuk memilih bekerja sebagai musisi di Stasiun Gubeng berawal dari terkena PHK dari tempat ia bekerja pada 1998.
Singkat cerita, karena memang punya jiwa seni kental sejak dini, pasca terkena PHK, ditahun berikutnya yakni 1999 muncul dalam benaknya ide untuk menjadi pengamen tetap atau musisi di Stasiun Gubeng.