Gempa di Jawa Timur
Ajaib Hidup Bocah 1 Tahun Selamat dari Gempa di Malang, Rumah 30 Tahun Posisi Miring: Nyaris Roboh
Ada cerita lain tentang ajaibnya hidup bocah 1 tahun berhasil selamat dari Gempa di Malang padahal rumah tua sudah nyaris roboh menimpanya.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Hidup bocah 1 tahun sungguh ajaib, berakhir selamat dari bangunan rumah orang tuanya yang nyaris roboh akibat gempa bumi.
Inilah cerita ajaib hidup bocah 1 tahun yang beruntung selamat dari gempa di Malang yang cukup dahsyat.
Sebuah rumah yang ternyata belum diperbaiki selama kurang lebih 30 tahun sudah dalam posisi miring.
Satu keluarga nyaris menjadi korban gempa dan tertimpa bangunan tua tersebut.
Cerita tersebut datang dari warga di Jalan Gadung Melati, Desa Siman, Kecamatan Siman, Ponorogo, Jawa Timur.
Baca juga: Kabupaten Malang Alami Kerusakan Cukup Parah Akibat Gempa Magnitudo 6,7, Begini Tanggapan BPBD
Terdampak guncangan gempa di Malang, Sabtu (10/4/2021) siang, anak satu tahun dan ibunya nyaris jadi korban.
Beruntung sang ibu cepat membawa anaknya keluar dari bangunan.
Akhirnya kini, warga setempat dibantu oleh petugas yang berkaitan dan TNI, Polri sedang membantu mengevakuasi bangunan rumah tersebut.
Bocah satu tahun tersebut adalah anak dari Hadi Purnomo, warga yang terdampak bencana Gempa di Malang.
Tembok rumah milik Hadi Purnomo di Jalan Gadung Melati, Desa Siman, Kecamatan Siman, Ponorogo roboh akibat gempa bumi M 6,7 yang berpusat di Kabupaten Malang.
Gempa tersebut cukup dahsyat dan berakibat mengguncang Ponorogo, Sabtu (10/4/2021).
Menurut Petugas BPBD Ponorogo, Hadi Susanto saat gempa bumi terjadi, Pur, sapaan Hadi Purnomo dan istrinya serta kedua anaknya yang berumur 8 tahun dan 1 tahun sedang ada di dalam rumah.
Baca juga: Rumah Tua di Ponorogo Roboh Terdampak Gempa di Malang, Satu Keluarga dan Anak 1 Tahun Selamat
Hadi pun menceritakan bagaimana istri dan anak-anaknya menyelamatkan diri.
Setelah merasakan guncangan, keluarga Hadi Purnomo beruntungnya langsung tanggap.
"Saat gempa terasa, kedua anak dan istri lari keluar rumah termasuk membawa anaknya yang masih satu tahun," kata Hadi Susanto, Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Dahsyat Gempa Malang, Cerita Warga Lumajang ‘Motor Hancur, Istri Patah Tulang’, Suami Tewas Tertimpa
Beruntung Pur, istri dan kedua anaknya selamat dan bisa keluar rumah sebelum tembok rumahnya roboh.
Menurut Hadi, rumah milik Pur memang terbilang cukup tua.
Sebelum guncangan terjadi, rumah Pur sudah 30 tahun tidak diberikan perbaikan.
Akibatnya, bangunan rumahnya mudah sekali roboh jika saja ada guncangan sedikit.
"Memang belum ada perbaikan sejak 30 tahun, sehingga saat terjadi gempa kekuatan sekian menyebabkan rumah roboh," lanjutnya.
Baca juga: Panik, Ratusan Pengunjung Tunjungan Plaza Berhamburan Keluar Saat Gempa Malang
Pasca gempa di malang, rumah tersebut pun saat ini dalam kondisi miring dan nyaris roboh.
Untuk itu, masyarakat, BPBD, TNI dan Polri gotong royong kerja bakti menurunkan atap agar kerusakan tidak semakin parah lantaran struktur rumah tak lagi kuat menyangga atap.
"Rumahnya ini sudah miring takutnya nanti malah roboh semuanya," jelas Hadi.
Baca juga: Paniknya PKL di Jalan Pecinan Kota Malang Merasakan Gempa: Getaran Cukup Besar Selama Saya Hidup
Sementara itu, dampak gempa bumi yang bersumber di Malang Selatan ini memang cukup kuat.
Bahkan, guncangannya terasa sampai warga yang beraktivitas di Lombok, Pulau NTB.
Dari informasi yang kini berhasil dihimpun oleh TribunJatim.com, baru ada satu orang yang meninggal terdampak gempa satu ini.
Cerita mengenaskan itu datang dari warga Lumajang.
Guncangan gempa hampir dirasakan oleh seluruh warga yang tinggal di wilayah Lumajang.
Seperti yang diungkapkan Valentine, warga Candipuro, bahwa gempa yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021), pukul 14.00 itu sangat dirasakan oleh warga.

Longsor telah terjadi di sejumlah titik jalur perbukitan Piket Nol, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, akibat terkena dampak guncangan gempa. Tepatnya di kilometer 56.
Nahas, saat longsor terjadi, ada pengendara motor pasangan suami-istri yang tertimpa batu besar dari atas bukit.
1 korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
"Yang meninggal dunia suaminya, untuk istri patah tulang dan motor hancur," ujar Joko.
"Informasinya, korban saat ini sedang dilarikan ker rumah sakit."
Namun, sampai berita ini diturunkan, pihaknya belum bisa menjelaskan identitas korban secara detail.
Baca juga: Panik, Ratusan Pengunjung Tunjungan Plaza Berhamburan Keluar Saat Gempa Malang
Cerita Lain di Malang
Gempa bumi 6,7 skala richter yang berpusat di Malang, Jawa Timur membuat sebuah patung raksasa gorila di Jatim Park 2 rontok.
Kepala patung yang terbuat dari beton setinggi 7 meter itu berguguran ke tanah, Sabtu (10/4/2021).
Public Relation Manager Jatim Park Group, Titik S Arianto menjelaskan, kerusakan patung itu tidak mengakibatkan korban jiwa.
"Tidak ada lapotan korban jiwa. Patung hanya rusak," katanya, Sabtu (10/4/2021).
Diterangkannya, patung gorila tersebut dibuat pada 2008. Tingginya 7 meter.
Bagian kepala patung gorila yang terbuat dari rangka cor tersebut berjatuhan akibat gempa.
“Benar patung gorila pada bagian kepala hingga badan berjatuhan akibat gempa.
Namun kami belum mendapat informasi lebih lanjut dari penanggung jawab JTP 2 kondisi terkini,” ujar Titik
Lebih lanjut, pihaknya juga telah memastikan beberapa wahana lainnya tidak ada yang terdampak gempa.
Di antaranya JTP 1, JTP 3 dan Museum Angkut.
Baca juga: Dahsyat Gempa Malang, Cerita Warga Lumajang ‘Motor Hancur, Istri Patah Tulang’, Suami Tewas Tertimpa
“Begitu juga untuk pengunjung kami pastikan dalam kondisi aman.
Kami akan informasikan lebih detail kembali setelah mendapat keterangan dari pengelola JTP 2.
Tapi yang jelas patung tersebut dibangun tahun 2008 dan diresmikan tahun 2010,” pungkasnya.
Titik sedang berada di Kota Malang saat gempa terjadi.
Ia masih mrnghimpun informasi terkait dampak patung yang rusak.
BPBD Batu belum melaporkan adanya kerusakan parah atau korban jiwa di Kota Batu hingga pukul 16.20 WIB. (TribunJatim.com/Sofyan Chandra Arif)
Baca juga: Pengunjung Mall Sunrise Semburat Saat Diguncang Efek Gempa 6,7 Magnitudo