Gempa di Jawa Timur
Kisah Mbok Darmi yang Harus Mengungsi Karena Seluruh Atap Rumahnya Roboh Akibat Gempa Bumi
Sudarmi (69), sedang duduk santai di ruang tamu rumahnya di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (10/4/2021)
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Januar
Reporter: Aflahul Abidin | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Sudarmi (69), sedang duduk santai di ruang tamu rumahnya di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (10/4/2021).
Tepat pukul 14.00 WIB ketika gempa bumi terjadi, ia merasakan goncangan. Ia tak tahu bahwa gempa bumi sedang terjadi. Yang ia tahu, beberapa waktu kemudian, mendegar suara gemuruh.
Sontak, wanita yang akrab disapa Mbok Darmi itu pun lari ke luar rumah.
“Saya kaget, akhirnya keluar rumah. Lalu terjadi, semuanya roboh,” kata dia, saat di temui di rumahnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Tulungagung Merasakan Gempa Hebat Sekitar Dua Menit
Dalam hitungan detik, atap rumah Mbok Darmi sudah rata dengan tanah. Hanya sedikit bagian atap yang tersisa.
Genting-genting pecah memenuhi seluruh bagian alas cor. Sementara kayu-kayu penyangga genting morat-marit di sana-sini.
Mbok Darmi yang menyaksikan langsung pemandangan itu hanya bisa termangu. Apalagi, ia hanya tinggal sendiri di rumah berukuran kira-kira 15 meter x 4 meter itu. Tak punya sanak-saudara.
Akibatnya, kini ia hanya bisa mengungsi di rumah tetangga. Ia masih tak percaya rumah yang dibangun pada 1990 itu bisa rusak separah itu.
“Semua roboh. Saya kaget kok bisa sampai begitu,” tambahnya.
Selain bangunan inti rumah, di sisi sebelah kiri terdapat dapur yang sehari-hari Mbok Darmi pakai untuk memasak. Bangunan ini utuh. Namun, kondisinya tak memungkinkan untuk tinggali.
Hujan yang terjadi beberapa waktu setelah gempa membuat rumahnya basah di seluruh ruangan. Rumah itu memiliki dua kamar. Keseluruhannya rusak.
Kasur di ruang tamu yang biasanya ia pakai untuk tidur sehari-hari pun basah kuyup. Kecuali pemilik dan dinding bata yang sebagian besar masih berdiri, tak ada yang baik-baik saja di bangunan rumah itu.
“Saya tidak apa-apa. Tidak luka juga,” kata ia, bersyukur.
Kini, Mbok Darmi hanya bisa pasrah. Di hari itu, beberapa pejabat pemerintahan telah datang ke rumahnya.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Trenggalek Joko Rusianto, rumah Mbok Darmi merupakan salah satu yang terdampak parah akibat gempa bumi.
Di sekitar desa yang sama, ada juga beberapa kerusakan di rumah warga. Namun, kerusakan terbilang minor. Tak sampai membuat pemilik rumah harus mengungsi.
“Iya, ini terbilang parah sampai data yang masuk sementara,” ungkap Joko. (fla)
Kumpulan berita Trenggalek terkini