Gempa di Jawa Timur
77 Tempat Ibadah Rusak Terdampak Gempa, Khofifah Kirim Terpal dan Tenda agar Masyarakat Bisa Ibadah
PBD Jawa Timur mendata ada sebanyak 77 tempat ibadah yang rusak terdampak gempa bermagnitudo 6,1 dengan pusat di barat daya Kabupaten Malang....
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter: Fatimatuz Zahroh I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - BPBD Jawa Timur mendata ada sebanyak 77 tempat ibadah yang rusak terdampak gempa bermagnitudo 6,1 dengan pusat di barat daya Kabupaten Malang pada Sabtu (10/4/2021).
Untuk itu, sebanyak 77 tempat ibadah yang rusak itu tidak bisa digunakan masyarakat dan menunggu untuk proses rekonstruksi.
Menyikapi kondisi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelontor bantuan berupa tikar, terpal, tenda dan sajadah.
Bantuan itu ditujukan bagi umat muslim agar nyaman dan khusuk saat menjalankan ibadah salat tarawih di bulan suci Ramadan.
Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka di Bondowoso, Warga Terpaksa Beli Lauk untuk Sahur dan Buka Puasa
"Kita terus kirim kembali kirim tenda, terpal, tikar termasuk sajadah nya. Ini merupakan opsi untuk mereka menjalankan ibadah sholat tarawih," kata Khofifah Jumat (16/4/2021).
Untuk penyaluran fasilitas tambahan bagi titik-titik tempat ibadah yang terdampak gempa terus dimaksimalkan Gubernur Khofifah.
Baca juga: Kondisi Henry Boomerang Pasca Operasi, Keluarga: Sudah Mulai Stabil Hanya Belum Siuman
Selain itu, guna mengetahui memantau percepatan penanganan pasca gempa, Gubernur Khofifah terus menyisir daerah yang terdampak gempa baik Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Blitar.
“Bagi saya seeing is believing. Maka kita turun melihat langsung memastikan bahwa percepatan penanganan pasca gempa terus dilakukan,” katanya.
Baca juga: Pasar Takjil Kota Blitar Kembali Buka, Pedagang Raup Untung Jutaan Rupiah, Pengunjung Ikutan Senang
Menurut Khofifah, wilayah terdampak yang mengalami kerusakan cukup parah adalah di Kab. Malang dan Kab. Lumajang. Sedangkan wilayah yang mengalami kerusakan lebih ringan terdapat di Kab. Blitar.
Sementara terkait anggaran yang dipergunakan untuk membantu wilayah terdampak, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Pemprov Jatim memiliki Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang dikeluarkan ketika terjadi bencana alam.
Dan untuk percepatan penanganan gempa ini, Pemprov Jatim mendapat stimulan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca juga: Tragedi Berdarah di Madura, Adik Tega Bacok Kakak Kandung hingga Tewas, Bermula dari Ucapan
"Yang mengalami kerusakan berat, stimulannya Rp. 50 juta dan itu di luar dari ongkos tenaga kerjanya, kalau yang mengalami kerusakan sedang stimulannya Rp. 24 juta, sedangkan yang ringan stimulannya Rp. 10 juta. Sedangkan untuk fasum, rekonstruksi bangunann akan disupport Kementerian PU-PR,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah juga menyampaikan soal pentingnya percepatan validasi data bagi warga terdampak gempa.
Dirinya mengimbau setiap RT maupun RW agar mendata masing-masing warga yang terdampak gempa.
"Menempelkan pengumuman di tiap-tiap RT/RW agar warga mengetahui bahwa rumahnya yang terdampak sudah tercatat. Apakah mengalami kerusakan ringan, sedang atau berat," tandasnya.