Berita Tulungagung
Uji Sampel Takjil di Tulungagung, Sejumlah Makanan Mengandung Bahan Berbahaya, Salah Satunya Kerupuk
Dinkes melakukan uji sampel puluhan takjil di Tulungagung, sejumlah makanan ditemukan mengandung bahan berbahaya, kerupuk jadi salah satunya.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Bahkan kerupuk yang polos tanpa pewarna justru tidak diminati masyarakat.
Karena itu Masduki juga akan menyasar masyarakat sebagai sasaran kampanye.
Masyarakat diharapkan menjauhi produk makanan dengan warga mencolok, karena indikasi mengandung rhodamin atau pewarna tekstil.
Baca juga: 5 Resep Menu Buka Puasa Irit dan Gampang Dibuat Selama Ramadan 2021: Terong Balado, Kembung Tauco
Baca juga: Antisipasi Merebaknya Covid-19 Lagi, Pemkab Tulungagung Himbau Pekerja Migran Tidak Mudik
Meski dampaknya tidak langsung muncul, namun untuk jangka panjang akan sangat merugikan kesehatan.
“Kerupuk ini kalau tidak ada warnanya malah gak laku. Kerupuk berbahaya ini terus diproduksi, karena demand (permintaan) dari masyarakat sendiri,” keluh Masduki.
Ada pula produk kerupuk udang mengandung boraks yang menggunakan PIRT palsu.
Khusus untuk produk asal luar kota, Dinkes Tulungagung akan bersurat ke Dinkes kota asal kerupuk itu.
Sementara seorang penjual, IS mengaku tidak tahu menahu produk makanan yang dijualnya.
Baca juga: Pengamen Bobol Ritel Modern di Kota Malang, Hasilnya Buat Foya-foya dengan PSK di Tretes
Baca juga: Jawa Timur Kirim 45 Truk Bantuan untuk Korban Bencana di NTT, Dilepas Gubernur dan Pangkoarmada II
Sebab semua produk yang dijualnya adalah barang titipan dari warga.
Asalkan harga dan keuntungan yang ditawarkan dianggap sesuai, IS menerima setiap titipan makanan.
“Tidak mungkin saya periksa kandungannya sendiri. Asal titip saya jualkan,” ucapnya.