Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

DPD RI

Kisah Perjalanan Spiritual LaNyalla, Ketua DPD RI di Masjid Sunan Giri Gresik

Masjid Besar Ainul Yaqin Sunan Giri, Gresik, Jawa Timur, memiliki arti yang penting bagi Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
dokumen Humas DPD RI
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berziarah ke Makam Sunan Giri Gresik 

Bahkan LaNyalla juga sempat dikenal 'hidup' di dunia malam. Padahal, ia hanya berusaha merangkul teman-temannya agar rajin beribadah. Hal itu dilakukan LaNyalla sebagai salah satu caranya berdakwah.

Selama berkhalwat di Masjid Sunan Giri, LaNyalla berdoa dan terus berzikir agar kehidupannya bisa lebih baik. Bahkan tokoh yang kini dipercaya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu juga pernah berjalan kaki berziarah ke makam Walisongo di berbagai daerah yang berlangsung selama berbulan-bulan.

"Dia berdoa, memang dia masih nol, belum ada kerjaan. Dia minta kepada Allah supaya diberikan kerjaan dengan baik, dengan berkah, pokoknya dia minta bekerja yang baik," tutur Zainul.

Selama tinggal di Masjid Sunan Giri, LaNyalla juga berusaha bersosialisasi dengan warga sekitar. Ia juga memiliki misi untuk merangkul pemuda kampung yang dicap warga sebagai preman.

Tentunya hal tersebut merupakan tantangan besar karena tidak mudah dilakukan. Namun LaNyalla tak gentar.

Pengusaha yang meniti hidup dengan penuh kelok itu mengumpulkan keberanian untuk membimbing para pemuda 'sesat' agar lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan cara memperbaiki ibadah.

Niat baiknya pun juga tak mudah diterima warga.

LaNyalla banyak menemukan penolakan, apalagi sempat ada kesalahpahaman karena ia dianggap mempraktikkan ajaran Islam yang menyimpang.

LaNyalla juga dianggap sebagai ketua preman karena sering bergaul dengan pemuda-pemuda nakal. Menurut Zainul, LaNyalla bahkan sempat diusir oleh warga.

"Tantangan itu luar biasa dari masyarakat. Salat di masjid diusir, dimatikan lampu karena ada kesalahpahaman. Bapak dikeluarkan, tapi Bapak menerima, akhirnya datang lagi tahun 89," ujarnya.

LaNyalla kemudian membuktikan diri. Di tahun 1989, pria yang lahir dari keluarga Bugis tersebut membuat pameran dagang dengan nama Kreativitas Anak Muda Indonesia (KAMI).

Sayangnya, pameran pertama LaNyalla gagal dan sempat membuatnya bangkrut sampai terlilit hutang.

Namun LaNyalla tak patah arang. Ia tidak gentar dengan kegagalannya dan tetap menekuni dunia usaha. Di tahun 1990, mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim ini kembali membuat pameran dengan mendapat sponsor besar. Ia mengubah nama pamerannya dengan brand 'Surabaya Expo'.

Pameran yang digagas LaNyalla pun sukses besar. Bahkan Surabaya Expo menjadi agenda tahunan hingga awal tahun 2000.

LaNyalla kemudian kembali ke Masjid Sunan Giri. Ia juga meyakinkan warga bahwa apa yang dilakukannya semata-mata untuk kebaikan masyarakat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved