Apotek Online Lifepack
Mengenal Cerebral Palsy atau Lumpuh Otak, Gejala, Penyebab Hingga Pengobatannya
Mengetahui lebih dalam soal cerebral palsy atau lumpuh otak, apa saja gejalanya, penyebab hingga pengobatan yang bisa dilakukan.
TRIBUNJATIM.COM - Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah sekelompok gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dan menjaga keseimbangan serta postur tubuh.
Cerebral palsy adalah disabilitas motorik yang paling sering terjadi pada usia anak-anak.
Informasi
Cerebral artinya sesuatu yang berhubungan dengan otak, dan palsy artinya kelemahan pada otot.
Cerebral palsy disebabkan oleh terjadinya gangguan saat perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengontrol ototnya.
Gangguan ini dapat terjadi baik selama kehamilan ataupun setelah kelahiran. Meskipun cerebral palsy adalah kondisi yang permanen seumur hidup, terdapat beberapa kondisi di mana cerebral palsy dapat membaik ataupun memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
Gejala
Gejala cerebral palsy biasanya tidak langsung terlihat jelas setelah bayi lahir.
Pada anak dengan cerebral palsy, biasanya gejala akan mulai terlihat selama 2 atau 3 tahun pertama kehidupan.
Gejala yang dapat muncul, meliputi:
- Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak (motorik), seperti merangkak dan duduk
- Otot tampak terlalu kaku atau malah terlalu lunglai
- Tungkai atas atau bawah tampak lemah
- Gaya berjalan yang tidak normal, seperti berjinjit, menyilang seperti gunting, atau tungkai terbuka lebar
- Tremor
- Kesulitan menelan
- Kesulitan berbicara
- Gangguan kecerdasan
Tingkat keparahan gejala pada setiap orang dapat sangat bervariasi. Beberapa orang hanya memiliki sedikit gangguan yang tidak mengganggu, sementara beberapa yang lain mungkin mendapatkan gejala yang lebih parah.
Penyebab
Cerebral palsy disebabkan oleh gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi anak untuk mengontrol ototnya. Penyebab pasti dari cerebral palsy sampai saat ini belum dapat dijelaskan secara pasti. Ada beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan otak.
Gangguan perkembangan otak yang menyebabkan cerebral palsy dapat terjadi sebelum lahir, selama proses kelahiran, dalam waktu satu bulan setelah lahir, atau selama bertahun-tahun pertama kehidupan seorang anak, saat otaknya masih berkembang. Cerebral palsy terkait kerusakan otak yang terjadi sebelum atau selama kelahiran disebut cerebral palsy kongenital/bawaan. Sebagian besar cerebral palsy (85-90 persen) adalah cerebral palsy bawaan.
Dalam banyak kasus, penyebab spesifiknya tidak diketahui. Sebagian kecil disebabkan oleh kerusakan otak yang terjadi lebih dari 28 hari setelah lahir. Kondisi ini disebut cerebral palsy yang didapat (acquired) dan biasanya berhubungan dengan infeksi (seperti meningitis) atau cedera kepala.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang dapat berperan dalam menyebabkan cerebral palsy, antara lain:
Selama kehamilan
- Kelainan bawaan
- Infeksi saat masih di dalam kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (seperti rubella, toksoplasmosis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya)
- Kekurangan asupan oksigen selama di dalam kandungan
Saat kelahiran
- Kurangnya asupan oksigen pada otak bayi (asfiksia) selama proses persalinan
- Perdarahan di dalam otak
- Cedera lahir
- Bayi yang lahir prematur, yaitu lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu
Setelah kelahiran
- Terjadi cedera kepala berat, misalnya akibat jatuh atau kecelakaan
- Infeksi (misalnya meningitis bakteri, abses serebri)
- Tingginya kadar bilirubin dalam darah yang dapat meracuni otak (kern ikterus)
- Tersedak atau hampir tenggelam, mengakibatkan otak tidak mendapatkan cukup oksigen
Diagnosis
Diperlukan beberapa pemeriksaan untuk memeriksa cerebral palsy atau kemungkinan penyebab gejala lainnya. Mungkin tidak dapat langsung didiagnosis secara pasti, oleh karena beberapa gejala tidak jelas terlihat sampai seorang anak berusia beberapa tahun.
Dokter akan menanyakan beberapa hal mengenai riwayat medis dan perkembangan anak Anda, serta mencari gejala-gejala yang mengarahkan terhadap cerebral palsy. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan menyarankan beberapa pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Elektroensefalografi (EEG): bertujuan untuk melihat aktivitas listrik di dalam otak
- CT scan dan MRI: bertujuan untuk melihat gambaran detail otak
Pengobatan
Terapi dilakukan untuk membantu pasien dengan cerebral palsy untuk dapat hidup semandiri mungkin.
Beberapa terapi yang dapat dilakukan, antara lain:
- Fisioterapi: melakukan beberapa teknik olahraga dan peregangan untuk membantu meningkatkan kemampuan gerak dan kekuatan otot
- Terapi bicara: membantu untuk bicara dan berkomunikasi
- Terapi untuk membantu mengatasi kesulitan menelan
- Terapi okupasi: bertujuan untuk membantu pasien menangani kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari seperti mandi atau berpakaian. Terapi ini akan membantu meningkatkan kemandirian pasien
Saat ini, belum ada obat untuk mengobati cerebral palsy. Obat-obatan biasanya digunakan untuk meredakan gejala-gejala yang muncul. Beberapa obat yang dapat digunakan, adalah:
- Diazepam atau baclofen: digunakan untuk kekakuan otot yang luas
- Suntikan botox (botulinum toxin): untuk membantu mengurangi kekakuan otot pada kelompok otot tertentu
- Melatonin: untuk membantu kesulitan tidur
- Anti-kejang
- Obat pencahar: untuk mengatasi konstipasi/sembelit
- Anti-nyeri: untuk mengurangi rasa sakit
- Obat-obatan untuk mengurangi produksi air liur yang berlebih
Beberapa pasien dengan cerebral palsy mungkin memerlukan prosedur pembedahan untuk membantu mengatasi kesulitan untuk bergerak. Pembedahan dapat dilakukan untuk:
- Memperbaiki letak tulang dan sendi
- Mengembalikan gerakan bagian tubuh yang dibatasi oleh otot yang kencang atau jaringan ikat
- Selective Dorsal Rhizotomy (SDR): prosedur ini dilakukan dengan memotong salah satu saraf dari tulang belakang apabila pasien tidak mampu mengatasi nyeri dan kekakuan otot yang terjadi
Untuk beberapa jenis pembedahan, dibutuhkan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Fisioterapi tetap diperlukan untuk membantu pemulihan. Konsultasikan kepada dokter agar mendapatkan pilihan terapi yang tepat.
Pencegahan
Oleh karena penyebab dari cerebral palsy belum dapat dipastikan, pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan meminimalisir faktor risiko yang dapat menyebabkan cerebral palsy.
Ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai kesehatan? Unduh aplikasi Lifepack. Tebus resep obat, bebas antre. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store
Referensi:
Cerebral Palsy Alliance. What is Cerebral Palsy?. Cerebral Palsy Alliance website. 2021 [online]
National Health Service. Cerebral Palsy. NHS website. 2020 [online]
Centers for Disease Control and Prevention. Cerebral Palsy (CP). CDC website. 2021 [online]
Korzeniewski SJ, Slaughter J, et al. The Complex Aetiology for Cerebral Palsy. Nature Reviews Neurology. 2018;14:528-543
dr Felicia Puspita, S.Ked