Berita Ponorogo
Coffee Shop Kian Menjamur di Ponorogo, Bupati Sugiri Sancoko Sebut Iklim Investasi Semakin Baik
Coffee Shop kian menjamur di Ponorogo, Bupati Sugiri Sancoko sebut iklim investasi kini semakin baik di tengah gempuran pandemi Covid-19.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Sofyan Arif Candra | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Menjamurnya coffee shop atau kedai kopi menjadi indikasi semakin membaiknya iklim investasi di Ponorogo, Jawa Timur.
Menurut Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, investor selalu memperhitungkan terlebih dahulu potensi untung rugi sebelum menanamkan modal dan berinvestasi di suatu daerah.
"Tidak mungkin coffee shop, resto, mau investasi kalau tidak melihat dulu seperti apa Ponorogo, berarti kita sudah membaik secara ekonomi," kata Sugiri, saat menghadiri pembukaan outlet Kopi Mantan dan Wartegnoya, Jalan Gatotkaca, Ponorogo, Minggu (25/4/2021).
Ke depannya, Sugiri akan mempermudah perizinan untuk mendorong iklim investasi yang semakin baik dan bangkit di tengah pandemi Covid-19 (virus Corona).
"Kita berikan rasa aman, nyaman, dan kemudahan. Pandemi memang menghalangi tapi tidak menjadi problem kalau bisa mensiasatinya," lanjur Sugiri.
Lebih lanjut, pasangan Lisdyarita ini berharap dengan menjamurnya coffee shop di Ponorogo bisa mendorong eksistensi kopi asli Ponorogo.
Baca juga: Sejumlah Pemuda Diciduk Satlantas Polres Ponorogo Saat Balap Liar Jelang Sahur dan Buka Puasa
Baca juga: Polisi Ciduk Bapak-bapak Asal Blitar Bobol Percetakan Tulungagung, Gondol Barang Senilai Rp 30 Juta
"Kita punya kopi khas, mulai Arabica Ngebel hingga Tugurejo. Saya berharap jika mampu dikelola dengan baik, kopi kita bisa jadi produk unggulan," terangnya.
Sementara itu, Co-founder Kopi Mantan, Raymond Tjiadi menyebutkan Ponorogo mempunyai potensi yang besar sebagai pilihan utama untuk berwisata.
Untuk itu pihaknya membuka outlet Kopi Mantan bersama Wartegnoya di Ponorogo.
Ke depannya, tidak menutup kemungkinan ia akan berkolaborasi dengan petani kopi di Ponorogo untuk mengangkat kopi Arabica khas Ponorogo.
"Tagline kita memang pure Arabica for all yaitu semua orang bisa menikmati Arabica. Jadi tidak melulu yang berduit," kata Raymond.
Baca juga: Dinkes Ponorogo Suntikkan 390 Dosis Vaksin AstraZeneca, Tegaskan Tak Ada Keluhan KIPI Berarti
Baca juga: Orang Tua Faqihudin Munir Awak KRI Nanggala 402: Dia Kalau Telepon Pasti Minta Didoakan Selamat
Selama ini Kopi Arabica selalu identik dengan harganya yang mahal.
"Kita ingin mengubah identitas itu. Kita percaya kalau kerja sama dengan petani lokal harganya otomatis lebih masuk akal," jelas Raymond.
Dengan begitu, masyarakat terutama warga Ponorogo bisa menikmati makanan dan minuman yang berkualitas dengan harga terjangkau.