Kapal Selam KRI Nanggala 402 Ternggelam
Sosok Lettu Imam Adi Ternyata Mantan Kader HMI Universitas Brawijaya, Dikenal Punya Pendirian Teguh
Ternyata diketahui, Lettu Imam Adi adalah mantan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Hukum Universitas Brawijaya (UB).
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter : Kukuh Kurniawan I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto telah menyampaikan bahwa Kapal Selam KRI Nanggala 402 dipastikan tenggelam dan seluruh awak kapal yang berjumlah 53 orang telah gugur.
Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 tersebut membuat para keluarga awak kapalnya banjir simpati. Satu di antaranya adalah almarhum Letna Satu (Lettu) Imam Adi.
Almarhum Lettu Imam Adi viral setelah videonya bersama sang putra sebelum berangkat berlayar, tersebar di media sosial.
Nampak dalam video yang beredar di Instagram, terlihat anak balita laki-laki menangis sembari berusaha menahan ayahnya keluar dari kamar.
Baca juga: Viral Video Anak Kru KRI Nanggala 402 Larang Ayahnya Pergi, Seakan Punya Firasat, Pintu Dikunci
Baca juga: Ayah Serda Pandu: Kami Ingin Merawat Anak Kami untuk Terakhir Kali
Ternyata diketahui, Lettu Imam Adi adalah mantan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Hukum Universitas Brawijaya (UB).
Salah satu rekan almarhum Lettu Imam Adi, yakni Lukman Hakim bercerita mengenai kenangannya saat menjadi mahasiswa dan bersama-sama berhimpun di HMI Komisariat Hukum UB.
Baca juga: 53 Awak KRI Nanggala 402 Diyatakan Gugur, KSAL: Jenazah Akan Dievakuasi di Surabaya
Lukman mengatakan, bahwa awal dirinya mengenal almarhum Imam Adi saat bersama-sama berada di satu kelas internasional pada tahun 2009
"Jadi kita dulu satu kelas, di kelas internasional pada waktu itu. Kita sama-sama masuk di tahun 2009, dan sama-sama juga Latihan Kader (LK) di HMI Komisariat Hukum," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (25/4/2021).
Ia menjelaskan bahwa sosok almarhum Imam Adi memang memiliki pendirian yang teguh. Serta memiliki keinginan yang kuat untuk meraih cita-citanya, yaitu menjadi anggota militer.
"Seingat saya dulu, dia pernah cerita bahwa ini adalah kali ketiga dia masuk Akmil (Akademi Militer). Awal dia lulus SMA, dia pernah mencoba mendaftar tetapi gagal. Setelah itu dia kuliah, semester dua, dia mencoba lagi namun gagal. Barulah yang ketiga, di semester empat, dia mencoba lagi dan diterima. Akhirnya ia memilih di Akmil, sesuai dengan apa yang dia cita-citakan," jujurnya.
Dirinya juga mengungkapkan sebelum lolos seleksi Akmil (Akademi Militer) Tahun 2011, Imam Adi sempat terdaftar menjadi anggota Menwa (Resimen Mahasiswa) Universitas Brawijaya.
"Sebelum dia masuk di Akmil Tahun 2011, dia juga ikut Menwa di Universitas Brawijaya. Memang dia memiliki keinginan untuk masuk dalam Angkatan Bersenjata TNI," tambahnya.
Dirinya pun juga mengungkapkan, ketika kawan-kawannya dari HMI Komisariat Hukum UB melakukan aksi, terdapat penghadangan oleh rekan-rekan dari Menwa UB.
Ternyata di barisan penghadangan tersebut, salah satunya terdapat Imam Adi.