Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam
Ibu Awak KRI Nanggala 402 Kopda Eta Kharisma Dwi Sempat Mimpi Sang Anak Pulang Basah Kuyup: Firasat
Ibu awak KRI Nanggala 402 Kopda Eta Kharisma Dwi sempat bermimpi melihat sang anak pulang basah kuyup: Gak tahunya sudah firasat.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli menjadi satu di antara 53 prajurit yang gugur setelah kapal selam KRI Nanggala 402 tenggelam di perairan utara Bali.
Sejak kapal selam itu dikabarkan hilang kontak, di rumah Kopda Eta Kharisma Dwi Bintarani Rusli di Desa Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Jawa Timur, para tetangga dan kerabat silih berganti berdatangan.
Mereka menemui istri Kharisma, Eka Umbriah Hasanah untuk memberi semangat dan tetap tabah menerima ujian ini, serta membantu mengirim doa-doa.
Dari semua keluarga yang datang, terlihat Bachtiar, ayah Kharisma adalah orang yang paling tegar. Ia kerap menenangkan keluarganya jika ada yang menangisi Kharisma.
"Saya rasa ini memang sudah takdir Tuhan dan risiko kerja di kapal selam," katanya saat ditemui, Selasa (27/4/2021).
Kendati demikian, Bachtiar mengaku masih menaruh harapan lebih agar anaknya pulang dalam keadaan selamat dan bisa kembali bersama keluarga.
Mengingat Kharisma, bagi Bachtiar, tak melulu hanya soal susah hati. Memorinya kemudian kembali ke puluhan tahun silam saat Kharisma masih anak-anak.
Baca juga: Polres Tuban Gelar Salat Gaib untuk 53 ABK KRI Nanggala 402: Selamat Jalan Para Ksatria Maritim
Baca juga: Sosok Kls Isy Raditaka Mardyansah, Masuk TNI Tak Mulus Hingga Jadi Tulang Punggung Keluarga
Puluhan tahun silam, Bachtiar juga pernah bertugas di kapal selam. Di kesatuan TNI AL dia punya pangkat Letda (Letnan dua).
Meskipun dulu dirinya pernah bergabung di militer, tapi semasa kecil Kharisma tak pernah mengutarakan niatnya mengikuti jejaknya. Bahkan hingga Kharisma beranjak usia belia tak pernah mengutarakan niat kepadanya ingin menjadi seorang TNI AL.
"Waktu sekolah anaknya malas, kayak gak pernah mau belajar pangkat di militer. Tapi anaknya itu pintar kalau di sekolah," katanya.
Setelah Kharisma menuntaskan SMA, Bachtiar kaget. Semula ia mengira anaknya tak berminat masuk militer, namun anaknya langsung menerima tawaran pertamanya mendaftar TNI AL.
"Saya suruh daftar TNI langsung mau, waktu itu tahun 2009 dia diterima terus tugas pertama di kapal perang," kenangnya.
Baca juga: Jerit Tangis Keluarga Faqihudin Kru KRI Nanggala 402 Saat Bupati Tulungagung Tiba, Bibi Histeris
Baca juga: Keluarga Sertu Ardi Optimistis Kru KRI Nanggala 402 Bisa Ditemukan Selamat: Kalau Allah Menghendaki
Setelah anaknya resmi bergabung pada kesatuan TNI AL, Bachtiar sering berpisah lama dengan anaknya. Bachtiar memilih menikmati masa pensiun di Lampung, sedangkan Kharisma tinggal di Probolinggo, kota istrinya berasal.
Hingga akhirnya sekitar 7 bulan lalu adalah momen mereka berdua bertemu setelah keduanya menjalani hidup masing-masing di kota berbeda.
