Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Batu

Sambut Musim Kemarau, Harga Apel Kota Batu Membaik, Petani Optimistis Kondisi Kembali Pulih

Sambut musim kemarau, harga apel di Kota Batu membaik, petani optimistis kondisi bisa kembali pulih dengan segera.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/BENNI INDO
Seorang wisatawan sedang melihat buah apel yang tumbuh di kawasan Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, 2021. 

Reporter: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Harga apel Kota Batu mulai mengalami peningkatan sejak awal April 2021.

Harga per kilogram di petani antara Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. Hal itu diungkapkan oleh seorang petani asal Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Usman Hudi.

Usman mengatakan, harga apel mulai membaik seiring berkurangnya hasil panen dan mahalnya harga apel ekspor.

Di sisi lain, wabah mata ayam juga mulai menurun.

“Kami optimistis harga akan membaik dan memperkirakan lima bulan lagi kondisi kembali pulih,” katanya, Rabu (28/4/2021).

Musim kemarau mendatangkan keuntungan tersendiri bagi petani apel Kota Batu.

Pada musim kemarau, potensi wabah mata ayam menurun. Dengan begitu, biaya perawatan dapat dipangkas.

Menurunnya tingkat serangan wabah mata ayam berdampak pada hasil panen yang bagus. Namun di satu sisi, Usman mengatakan kalau jumlah produksi di ladangnya sudah banyak berkurang.

“Sekarang dalam lima hari bisa hanya satu truk. Dulu sehari bisa satu truk,” paparnya.

Baca juga: Tangis Petani Bawang Merah di Magetan, Harga Panen Anjlok Hampir 75 Persen 

Ia pun berharap, lubang kerugian dapat ditutupi dalam panen musim kemarau. Pasalnya, Usman tidak memiliki pilihan lain selain menjadi petani apel.

Persoalan yang dihadapi pun beragam, tidak sekadar soal produksi apel. Petani apel juga dihadapkan pada persoalan pemasaran yang harus bersaing dengan apel impor.

Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono meyakini kerugian petani apel di musim penghujan bisa diganti saat musim kemarau. Kata Sugeng, ada sekitar 2500 petani apel di Kota Batu. Tidak semua petani menanam apel manalagi yang menjadi buah paling sering diserang mata ayam.

Baginya, busuk buah yang terjadi di musim penghujan adalah hal yang biasa. Solusinya adalah penyemprotan, jika memungkinkan dilakukan secara rutin.

“Kota Batu ini, petani apel itu sekitar 2500-an, tetapi kebetulan tidak semuanya masuk ke dalam kelompok, tetapi semuanya kami dampingi. Tidak semuanya menanam apel varietas untuk manalagi. Sebagian besar untuk apel anna,” ujar Sugeng.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved