Kupas Tuntas Soal Jerawat, dr Felicia Puspita: Pengobatan Tergantung Tingkat Keparahannya
Mengenal jerawat atau acne vulgaris bareng dr Felicia Puspita, S.Ked. Sesuaikan pengobatan dengan tingkat keparahannya.
Oleh: dr Felicia Puspita, S.Ked
Jerawat atau dalam istilah medis dikenal sebagai acne vulgaris adalah kondisi dimana terjadi penyumbatan atau inflamasi (peradangan) pada kelenjar minyak dan folikel rambut (sebasea).
Jerawat merupakan gangguan pada kulit yang sangat umum.
Informasi
Jerawat merupakan penyakit kulit kronis yang sering ditemukan.
Kemunculannya dapat sebagai lesi dengan tanda inflamasi, lesi non-inflamasi, atau campuran keduanya.
Jerawat sering kali muncul pada wajah, namun dapat juga muncul pada punggung dan dada. Umumnya, jerawat akan mulai muncul saat memasuki usia pubertas.

Tidak menutup kemungkinan juga, jerawat juga dapat muncul pada usia dewasa.
Secara umum, jerawat bukan merupakan penyakit yang berbahaya.
Namun, terkadang jerawat dapat meninggalkan bekas berupa jaringan parut (scar tissue).
Gejala
Lesi jerawat biasanya akan menunjukkan folikel yang membesar dengan sumbatan keratin.
Selanjutnya, folikel dapat melebar dan dapat menghasilkan komedo terbuka.
Ketika dinding folikel yang tipis pecah, infeksi bakteri dan tanda-tanda peradangan dapat muncul.
Jika jerawat mengalami trauma, dapat terbentuk jaringan parut ketika jerawat sembuh.
Jerawat memiliki gejala khas berupa komedo. Jerawat dapat dibagi menjadi beberapa grading yaitu:
● Grade 1
Komedo. Terdapat dua jenis komedo yaitu komedo terbuka (whiteheads) dan komedo tertutup (blackheads). Komedo terbuka terjadi akibat penyumbatan pada lubang saluran keluarannya pilosebasea oleh sebum pada permukaan kulit. Komedo tertutup disebabkan oleh keratin dan sebum yang menyumbat.
● Grade 2
Papul atau benjolan kecil dengan kulit yang kemerahan di sekitarnya.
● Grade 3
Pustula. Benjolan kecil yang berisi cairan atau nanah.
● Grade 4
Banyak pustula yang bergabung membentuk nodul dan kista.
Jerawat dapat meninggalkan berbagai bekas luka setelah proses penyembuhan, dapat muncul sebagai bekas luka berupa cekungan, bekas luka hipertrofik dan keloid.
Penyebab
Jerawat adalah penyakit kronis yang berasal dari folikel pilosebasea. Terdapat empat proses yang saling terkait dan terlibat dalam proses terjadinya jerawat, yaitu:
● Produksi sebum berlebih
● Hiperproliferasi epidermal folikel disertai dengan penyumbatan folikel
● Kolonisasi folikel oleh bakteri Cutibacterium acnes
● Proses peradangan atau inflamasi
Jerawat sering terjadi pada usia pubertas oleh karena terjadinya peningkatan hormon androgen.
Hormon androgen yang berlebih atau sensitivitas kelenjar sebaceous yang meningkat akan menyebabkan terjadinya peningkatan produksi sebum.
Selain oleh karena siklus hormonal, jerawat juga dapat dipicu oleh adanya faktor genetik.
Faktor Risiko
Jerawat umumnya bukan merupakan penyakit kulit yang membahayakan. Faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya jerawat atau memperparah jerawat antara lain:
● Makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti produk susu, junkfood, dan coklat. Makanan ini dapat merangsang hiperproliferasi epidermal folikel.
● Kosmetik berbahan dasar minyak
● Jerawat pra menstruasi
● Kondisi stress psikologis
Diagnosis
Pada pasien dengan keluhan munculnya jerawat, dokter akan bertanya mengenai gejala dan keluhan yang dikeluhkan. Beberapa jenis jerawat:
Jerawat komedonal: munculnya komedo terbuka dan tertutup tetapi biasanya tidak ditemukan adanya papul atau pustul serta nodul inflamasi
Jerawat Ringan
Adanya komedo dan beberapa papul dan pustul.
Jerawat Sedang
Adanya komedo, papul inflamasi, dan pustul. Lesi yang ditemukan lebih banyak dibandingkan dengan jerawat ringan.
Jerawat Nodulocystic
Adanya komedo, lesi inflamasi, dan nodul besar dengan diameter lebih dari 5 mm. Sering ditemukan adanya jaringan parut
Jerawat dapat didiagnosis berdasarkan gejala dan temuan klinis yang muncul.
Namun, pada beberapa kasus, dokter dapat mengusulkan untuk melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab terjadinya jerawat.
Pengobatan
Prinsip pengobatan jerawat akan dilakukan sesuai dengan proses terjadinya jerawat.
Pengobatan juga akan tergantung dari tingkat keparahan jerawat yang terjadi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengobati jerawat adalah:
● Mengurangi produksi minyak berlebih
● Mencegah terjadinya infeksi bakteri
● Mempercepat proses pergantian sel kulit dan mengurangi proses peradangan
● Obat-obatan yang mengandung sulfur atau asam salisilat
● Antibiotik
Terdapat juga beberapa obat yang mengandung isotretinoin yang dapat digunakan untuk pengobatan jerawat.
Namun, penggunaan obat-obatan untuk pengobatan jerawat membutuhkan resep dan harus dalam pengawasan dokter untuk meminimalisir terjadinya efek samping.
Konsultasikan kepada dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan.
Pencegahan
Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko timbulnya jerawat adalah:
● Memastikan wajah dalam keadaan bersih. Cucilah wajah menggunakan sabun dua kali dalam sehari.
● Selalu bersihkan wajah setelah menggunakan kosmetik
● Hindari menggosok wajah dengan kain dengan permukaan kasar
● Gunakan produk perawatan kulit dan kosmetik dengan label non-comedogenic
● Bersihkan peralatan kosmetik anda secara rutin dengan menggunakan sabun dan air hangat
● Segera mandi setelah beraktivitas dan berkeringat
● Hindari menyentuh dan memencet jerawat. Selain dapat membuat jerawat bertambah banyak, hal ini juga dapat meninggalkan jaringan parut apabila jerawat sembuh.
Konsultasi gratis dengan dokter umum dan beli obat rutin.
Download aplikasi Lifepack di Playstore dan Appstore, apotek online untuk tebus resep obat. Solusi berobat bebas antri. Asli, Lengkap, Mudah.
Referensi:
Sutaria AH, Masood S, Schlessinger J. Acne vulgaris. StatPearls. 2020 [online]
Rao J. Acne vulgaris. Medscape website. 2020 [online]
American Family Physician. Acne vulgaris: diagnosis and treatment. AAFP website. 2019 [online]
Gardner SS. Acne vulgaris. WebMD website. 2020 [online]