Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Israel Serang Palestina

Siapakah Sebenarnya Hamas? Kelompok Palestina yang Serang Israel, Pernah Depak Rival Kendalikan Gaza

Satu di antara kelompok muslim Palestina yang terkenal ialah Hamas. Lantas, siapakah Hamas ini sebenarnya?

AP PHOTO/KHALIL HAMRA
Seorang polisi Palestina berdiri di depan reruntuhan Jala Tower, gedung 13 lantai kantor media Al Jazeera dan Associated Press, yang diledakkan serangan udara Israel di Gaza pada Sabtu (15/5/2021). 

Sejak saat itu, kelompok di Gaza telah melakoni tiga pertempuran melawan Israel.

Mesir belakangan bergabung dengan menerapkan blokade untuk mengisolasi Hamas dan menekannya agar menghentikan serangan.

Hamas, sebagai sebuah organisasi, atau dalam beberapa kasus, divisi bersenjatanya, dicap sebagai kelompok teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan beberapa negara lain.

Baca juga: Alasan Israel Dibiarkan Allah SWT Hidup Padahal Keji, UAS Nangis Menjawab, Masuk Surga Pakai Apa?

Bom bunuh diri

Setelah intifada pertama di Palestina, Hamas mengemuka sebagai kelompok utama penentang kesepakatan damai yang ditandatangani pada awal 1990-an antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), organisasi yang mewakili sebagian besar rakyat Palestina.

Walau digempur berkali-kali oleh Israel dan dirazia oleh Otorita Palestina (badan pemerintahan utama rakyat Palestina) Hamas punya kekuatan veto atas proses perdamaian dengan melancarkan serangkaian serangan bunuh diri.

Pada Februari dan Maret 1996, Hamas melancarkan beberapa pengeboman bunuh diri di dalam bus sehingga menewaskan hampir 60 warga Israel.

Rangkaian serangan itu ditempuh sebagai pembalasan atas pembunuhan pembuat bom Hamas, Yahya Ayyash, pada Desember 1995.

Deretan aksi pengeboman itu dituding sebagai hal yang membuat Israel menghentikan proses perdamaian dan mengerek Benjamin Netanyahu—penentang kesepakatan damai Oslo—ke pucuk kekuasaan tahun itu.

Hamas mengaku berada di balik pengeboman bunuh diri di dalam bus di Yerusalem pada Februari 1996 yang menewaskan 26 orang.
Hamas mengaku berada di balik pengeboman bunuh diri di dalam bus di Yerusalem pada Februari 1996 yang menewaskan 26 orang. (AFP via BBC INDONESIA)

Setelah kesepakatan damai Oslo gagal, Presiden AS Bill Clinton berupaya menghidupkan perdamaian melalui pertemuan di Camp David pada 2000.

Upaya itu juga gagal dan intifada kedua menyusul.

Hamas meraih kekuasaan dan pengaruh ketika Israel membungkam Otorita Palestina, yang dituduh mensponsori serangan-serangan mematikan.

Hamas lantas mengelola sejumlah klinik dan sekolah bagi warga Palestina yang merasa dikecewakan oleh korupnya Otoritas Palestina yang didominasi faksi Fatah.

Banyak warga Palestina menyambut gelombang serangan bunuh diri Hamas pada awal intifada kedua.

Baca juga: Anak-anak Gaza Teriak Tank Israel Membom, Situasi Suram Bak Film Horor, Melarikan Diri ke Perbatasan

Mereka memandang operasi "martir" sebagai pembalasan atas pendudukan Israel di Tepi Barat—wilayah yang diinginkan rakyat Palestina sebagai bagian dari negara mereka.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved