Hukum dan Kriminal
Sepulang Ngaji, Bocah Ngeluh Sakit saat Pipis, Ibu Simpan Pedih Anak Dicabuli hingga Ada Korban Lain
Mirisnya, sang ibu hanya bisa menyimpan kepedihan tersebut hingga akhirnya korban lain mulai bersuara terhadap aksi cabul oknum guru ngaji itu.
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Sepulang ngaji seorang anak usia 8 tahun membuat ibunya begitu syok saat tahu fakta sakit pada kemaluannya.
Bukannya pintar sepulang ngaji, seorang anak awalnya ngeluh sakit ketika buang air kecil atau pipis.
Anak tersebut lantas bercerita kepada ibunya.
Akhirnya setelah dipaksa bercerita, barulah sang anak mengaku apa yang ia alami selama ini.
Sang bocah dicabuli oknum guru ngaji yang tak bertanggung jawab.
Baca juga: Ibu Korban Pencabulan Anak di Bawah Umur Datangi Polres Sampang, Minta Pamannya Segera Diringkus

Ironisnya, ibu yang terlanjur hancur hatinya itu justru tak melapor.
Tak bisa berbuat apa apa dan mengaku hanya bisa berdiam diri saja menutupi kejahatan tersebut.
Dugaan kasus pelecehan seksual di bawah umur ini terjadi di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Peristiwa diawali dengan pengalaman yang disampaikan oleh seorang korban kepada ibunya.
Kala itu pada Kamis (3/6/2021) malam, A pulang ke rumah dengan rasa sakit yang dikeluhkannya kepada sang ibu.
"Itu terungkapnya setelah anak saya ngomong ke saya pas malam Jumat," kata MA saat ditemui di kediamannya, Senin (7/6/2021) malam.
"Anak saya katanya mau buang air kecil ngerasa perih (di kemaluannya)," sambung MA.
Karena merasa ada yang tidak beres, MA mulai mencecar anaknya sampai akhirnya A mengakui bahwa dirinya telah dicabuli oleh HS .
Baca juga: Pengakuan Bapak di Tuban Hingga Cabuli Anak Kandung Empat Kali, Saya Mabuk

Pelaku adalah HS, seorang guru ngaji yang berusia 60 tahun.
Ia diduga telah melakukan aksi tak senonoh kepada lima orang muridnya.
Semua korbannya masih berusia sekitar 8 tahun.
Tindakan ironis justru dilakukan oleh MA, ibu korban yang kemaluannya sakit ketika pipis.
MA awalnya hanya bisa menyimpan kepedihan itu dalam-dalam saat tahu anaknya telah dicabuli.
Ia menyebutkan dirinya yang masih tak berani melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib maupun orang-orang.
Baca juga: Iming-iming Latihan Silat, Predator Sidoarjo Cabuli 2 Bocah SD di Rumah Kosong Orang Tua Korban
Namun, karena ternyata korban pencabulan ini tak hanya satu orang, MA akhirnya buka suara.
Terlebih ketika korban sebelumnya sudah membeberkan dugaan pencabulan ini ke warga setempat.
"Saya diem dulu awalnya, sebelum warga ramai, takutnya pencemaean nama baik," kata MA.
"Berhubung ada yang udah duluan ngomong, akhirnya saya ngomong. Ada lima orang yang diduga jadi korban," sambungnya.
MA melaporkan dugaan pencabulan ini ke Mapolres Metro Jakarta Utara. Ia pun meminta guru ngaji cabul itu segera ditangkap dan dihukum setimpal.
Sementara itu, ketua RT setempat akhirnya buka suara dengan adanya dugaan pencabulan seksual anak di bawah usia.
Ketua RT setempat, Tarso menyebut dirinya sudah menerima aduan dari warga bahwa anak-anak mereka beberapa kali dilecehkan oleh terduga pelaku.
"Jadi ini berdasarkan aduan warga ke saya. Muridnya itu ada lima orang, perempuan semua, kurang lebih berusia delapan tahun," kata Ketua RT setempat, Tarso, saat ditemui pada Senin (7/6/2021) malam.
Kelima murid tersebut dicabuli di rumah yang dijadikan tempat tinggal sekaligus tempat belajar mengaji.
Mulai pekan lalu, kebejatan guru yang dikenal sebagai Ustaz H itu mulai terungkap dari keluhan seorang korban kepada orangtuanya.
Korban, A (8), mengeluh rasa sakit di kemaluannya ketika ia hendak buang air kecil.
Menurut Tarso, orangtua korban yang telah mengetahui tindakan bejat H memilih melanjutkan ke ranah hukum meskipun terduga pelaku meminta diselesaikan secara kekeluargaan.
"Orangtua korban kekeuh ke ranah hukum. Karena sudah ada visum dan melapor, akhirnya akan melanjutkan ke ranah hukum," kata Tarso.
Ikuti terus berita serupa dalam topik berjudul Hukum dan Kriminal