4 Alasan Puluhan Guru SMA di Kota Batu Tak Mau Divaksin, Dinkes Tak Bisa Memaksa: Mereka Punya Hak

Reporter: Benni Indo | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNBATU.COM, BATU - Ada 67 guru SMA di Kota Batu tidak mengikuti program vaksinasi.

Hal itu dijelaskan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batu, dr Susana Indahwati.

Ia mengatakan, pihaknya tak bisa melakukan pemaksaan vaksinasi kepada 67 orang guru yang tidak mau divaksin tersebut.

Baca juga: Realisasikan Target PAD dari Retribusi Parkir, Dishub Kota Batu Gandeng Kejaksaan Negeri

Dikatakan Susan, ada aturan mengenai hak asasi manusia yang tidak bisa dilanggar.

Alhasil, 67 guru itu belum mendapatkan vaksin hingga saat ini.

"Kami terhambat aturan HAM. Sehingga mereka memiliki hak untuk mendapat perlakuan sesuai dengan keinginannya," ujar Susan.

Baca juga: Geger, Warga Kota Batu Ditemukan Tewas Saat Mencari Rumput, Saksi: Tadi Saya Panggil Diam Saja

Susan berharap, program vaksinasi bisa diikuti masyarakat secara kompak sehingga tujuan membentuk kekebalan kelompok bisa terwujud.

Kekebalan kelompok amat penting untuk menuntaskan pandemi.

Baca juga: Dishub Batu Rekayasa Perubahan Titik Parkir di Jalan Gajah Mada

Adanya sejumlah guru yang belum vaksinasi dikhawatirkan Susan akan mengganggu proses belajar tatap muka.

Namun Susan enggan bicara lebih jauh terkait hal itu karena tupoksinya ada di Dinas Pendidikan.

Susan menjelaskan, penyebab para guru menolak vaksinasi salah satunya mendengar informasi salah mengenai efek samping yang timbul setelah vaksinasi.

Sedangkan alasan yang lain adalah takut jarum suntik, memiliki penyakit bawaan dan sedang hamil.

 "67 guru SMA yang menolak dilakukan vaksinasi itu tidak berasal dari satu golongan maupun sekolah,” ujarnya.

Guru SMA, SMK dan SLB di Kota Batu yang ditargetkan mengikuti vaksinasi sebanyak 1106 orang.

Sedangkan saat ini, yang belum tervaksin ada 127 orang. Ada 60 orang setelah dijadwalkan berhalangan hadir, sakit dan dinas luar.

Sedangkan 67 orang sisanya menolak untuk divaksinasi.

Sedangkan vaksinasi guru SMP ditargetkan mencapai 784 orang.

Saat ini, masih mencapai 127 orang yang belum vaksinasi. Berbeda dengan SMA, Susan mengatakan kalau guru SMP tidak ada yang menolak untuk divaksinasi.

Lalu untuk guru SD, ditargetkan sebanyak 1350 orang mengikuti vaksinasi.

Sedangkan yang belum tervaksin ada 126 orang. Mereka juga tidak ada yang menolak vaksinasi.

“Untuk guru PAUD dan TK terdapat 894 orang. Yang belum tervaksin ada 109 orang, mereka semua juga tidak ada yang menolak vaksinasi," ujarnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk Kota Malang dan Batu, Ema Sumiarti mengatakan rencana pembelajaran tatap muka dilakukan pada 12 Juli 2021.

Hingga saat ini, belum ada rencana perubahan pembelajaran tatap muka.

“Sejauh ini masih tetap direncanakan tanggal 12 Juli 2021,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Batu, Eny Rachyuningsih saat dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya telah mengimbau para guru untuk mengikuti vaksinasi.

Vaksinasi sangat penting untuk kesiapan pembelajaran tatap muka di Kota Batu.