Virus Corona
Bolehkah Tidak Usah Minum Obat saat Isolasi Mandiri di Rumah Positif Corona? Simak Penjelasan Dokter
Bolehkah tidak usah minum obat saat isolasi mandiri di rumah karena positif Covid-19? Begini penjelasan dokter.
Penulis: Alga | Editor: Arie Noer Rachmawati
Belakangan, setidaknya ada lima orang lainnya di tempat tersebut yang diidentifikasi terkena virus Corona.
"Ketika bangun aku merasa lelah, tetapi itu tidak lebih dari apa yang biasanya dirasakan ketika harus bangun dan pergi bekerja."
"Dan aku pun sangat sibuk di akhir pekan sebelumnya," kata dia.
Dia merasakan sakit kepala muncul di siang hari, bersama dengan demam dan sakit-sakit pada tubuh.
Ia lalu tidur siang dan bangun dengan suhu 39 derajat Celcius pada malam harinya.
"Saat itu aku mulai menggigil tak terkendali dan merasa kedinginan serta kesemutan parah. Itu cukup mengkhawatirkan," ujar Schneider.
Dia kemudian mengambil obat flu yang dijual bebas dan memanggil seorang teman untuk berjaga-jaga jika dia perlu dibawa ke rumah sakit.
Namun, demamnya mereda pada hari-hari berikutnya.
Schneider sebelumnya tak mengira terjangkit virus Corona, karena tidak mengalami gejala seperti batuk atau sesak napas.
Dia melakukan imunisasi flu, tetapi mengira penyakitnya disebabkan oleh strain yang berbeda.
Ketika mengunjungi dokter, dia diperintahkan untuk pulang, beristirahat, dan minum banyak cairan.
Titik di mana dia mulai curiga adalah ketika seorang teman di Facebook mengunggah tulisan bahwa beberapa orang dari pesta mengalami gejala seperti yang dialaminya.
Orang-orang ini pergi ke dokter dan dinyatakan negatif terkena flu, tetapi tidak ditawari tes virus Corona.
Sebab, mereka tidak menunjukkan gejala umum seperti batuk dan kesulitan bernapas.
Schneider kemudian mendaftarkan diri dalam sebuah program penelitian yang disebut Seattle Flu Study dengan harapan dapat mengatasi penyakitnya.
Dia dikirimi kit swab oleh para peneliti, yang kemudian ia kirimkan kembali.
Setelah beberapa hari, tepatnya pada 7 Maret 2021, Schneider mendapat kabar jika dinyatakan positif Covid-19.
Anehnya, Schneider justru merasa lega.
"Aku sedikit terkejut, karena kupikir itu agak keren," kata dia.
Ia merasa kejadian ini menarik dari perspektif ilmiah, sebab gejalanya sudah mereda pada saat dia didiagnosis.
Otoritas kesehatan setempat kemudian memintanya untuk tinggal di rumah selama setidaknya tujuh hari setelah timbulnya gejala, atau hingga 72 jam setelah gejala berhenti.
Sementara itu, Schneider yang telah merasa lebih baik selama seminggu terakhir telah mulai berkeliaran di luar.
Dia masih menghindari pertemuan besar dan memilih bekerja dari rumah.
"Jika kalian pikir terkena virus ini, kalian mungkin memang kena," kata Schneider.
"Tetapi jika gejala kalian tidak mengancam jiwa, cukup berdiam di rumah, berobat dengan obat-obatan yang dijual bebas, minum banyak air, banyak istirahat, dan lihat perkembangannya."
Meski begitu, Schneider tetap mengingatkan pentingnya mempertimbangkan individu berisiko tinggi dan tinggal di rumah jika merasa sakit.
Berita tentang Covid-19
Berita tentang isolasi mandiri