Virus Corona
Varian Baru Delta Bisa Menular via Kontak Singkat Cuma 10 Detik, 3M Tak Cukup? Ini Kata Epidemiolog
Varian Delta diindikasi dapat menular melalui kontak singkat. Benarkah menerapkan 3M saja tak cukup?
Menurutnya, mekanisme penularan udara Covid-19 baik varian Delta maupun varian lain, tidak ada perubahan.
Hanya saja, varian Delta lebih efektik karena memiliki viral load lebih tinggi, sehingga memudahkan penularan meski hanya berpapasan dalam durasi singkat.
Kendati demikian, Dicky menggarisbawahi potensi itu akan muncul ketika dua orang berpapasan tanpa menggunakan masker.
"Ini membuktikan bahwa masker berperan, baik melindungi dirinya maupun orang lain," jelas dia.
Terlepas dari itu, Dicky menyebut adanya potensi ledakan besar kasus Covid-19 dalam waktu dekat.
Hal itu didasari atas data pemetaan genome yang menunjukkan varian Delta akan menjadi dominan di Indonesia.
Jika tidak direspons secara serius, kekacauan akan terjadi di mana-mana.

Ketegasan PPKM Mikro
Untuk itu, ia berharap agar penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro dilakukan secara serius.
"Kalau tidak bisa lockdown ya penerapan PPKM diseriuskan, implementasinya bener-bener dilakukan, tanpa modifikasi lagi setiap sektor," kata dia.
"Misalnya WFH, semua terapkan dan bener-bener yang 25 persen bekerja di kantor ini adalah tidak punya risiko, baik komorbid maupun usia yang membuatnya rentan. Karena kalau 25 persen dan semuanya berisiko ya salah besar," sambungnya.
Baca juga: Cara Mendapat Vaksin Covid-19 Bagi Usia 18 Tahun ke Atas dan Perantau di Jawa Timur, Ini Syaratnya
Sayangnya, sejauh ini Dicky belum melihat monitoring PPKM yang maksimal, seperti pemantauan terkait WFH.
Selain itu, upaya 3T (testing, tracing, treatment) sejauh ini juga belum ada peningkatan secara signifikan.
"Kalau kasus 10.000, harusnya testing-nya jadi 200.000, karena ada yang dilancak. Ini harus dilakukan dalam situasi varian Delta menyebar sekarang. Kalau tidak, kita akan menemukan banyak korban pesakitan dan kematian," tutur dia.
"Terakhir adalah vaksinasi, walaupun jadi primadona pemerintah, tapi belum memadahi dan ideal, jauh di bawah 50 persen yang diharapkan," tutupnya.